> >

Megawati Heran dengan KPK yang Terus Kejar Hasto: Apa Nggak Ada Kerjaan Lain?

Politik | 10 Januari 2025, 16:14 WIB
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memberikan pidato politik saat peringatan Hari Ulang Tahun Ke-51 PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1/2024). (Sumber: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja secara benar dan adil.

Dalam pidatonya pada peringatan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Megawati mengungkapkan keheranannya terhadap langkah KPK yang terus memusatkan perhatian pada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Seperti diketahui, Hasto menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap Penggantian Antarwaktu (PAW) anggota DPR dan kasus perintangan penyidikan eks kader PDIP, Harun Masiku.

Baca Juga: Megawati Pertanyakan Tagline Indonesia Emas: Menurut Saya Itu Tidak Jelas

"Kenapa kok yang diubek-ubek Hasto terus? Padahal banyak yang sudah tersangka, tapi diem aja. Apa enggak ada kerjaan lain?” 

Megawati mengingatkan bahwa KPK didirikan pada masa pemerintahannya sebagai Presiden ke-5 RI. Proses pembentukannya, menurut Megawati, tidaklah mudah karena melibatkan berbagai perdebatan.

“Untuk bikin KPK itu enggak gampang, saya sampai harus berantem dulu. Itu sifatnya ad hoc, untuk membantu polisi dan kejaksaan yang waktu itu dinilai belum maksimal dalam menjalankan tugasnya. Tapi kok sekarang malah gitu-gitu aja,” ucapnya.

“Saya yang bikin KPK, lho. Kok sekarang malah yang dicari itu kroco-kroco. Mbok ya yang benar, yang jumlahnya triliunan itu yang diuber. Mana mereka?” imbuhnya. 

Megawati memberikan pesan kepada seluruh kader partai berlambang kepala banteng moncong putih itu untuk tidak takut menghadapi situasi apa pun. Ia menekankan bahwa ketakutan hanyalah ilusi yang tidak seharusnya menghalangi langkah mereka.

“Kalian masa takut cuma karena ini? Takut itu apa? Itu cuma ilusi,” katanya.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU