> >

Guntur Romli Sebut PDIP Tidak Percaya Lembaga Penegak Hukum di Indonesia Saat Ini

Politik | 30 Desember 2024, 10:29 WIB
Politisi PDIP Guntur Romli (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Politikus Guntur Romli mengungkapkan, pihak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak percaya kepada lembaga penegak hukum yang ada di Indonesia saat ini.

Hal itu disampaikan Guntur dalam dialog Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV dengan tema “Jadi Tersangka, Hasto Bongkar Skandal Pejabat Negara”, pada Senin (30/12/2024).

“Kita bicara soal kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga negara, terhadap penegakan hukum saat ini. Misalnya kan KPK ini sudah banyak laporan kasus-kasus korupsi besar ya, tapi kan tidak ada tindak lanjut,” ucap Guntur yang kini kader PDIP.

Menurut Politikus PDIP ini, satu di antara yang tidak ditindaklanjuti adalah laporan soal dugaan korupsi keluarga Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: KPK Respons PDIP yang Ragu soal Bukti Keterlibatan Hasto: Semua akan Diuji di Persidangan

“Misalnya apa yang disampaikan oleh almarhum Faisal Basri terkait dugaan ekspor ilegal biji nikel yang merugikan negara itu ratusan triliun, bahkan sudah menyebut nama, ada nama Bobby Nasution, ada nama Airlangga Hartarto, videonya ini sudah beredar, tapi kan tidak ada tindak lanjut,” ucap Guntur.

“Laporan Ubaidilah Badrun terkait dugaan korupsi kolusi anak-anak Jokowi ya, yang udah berapa kali dilaporkan tapi tidak ada tindak lanjut ya. Ini kita bicara KPK, belum lagi sekarang ternyata terbongkar ada 78 pegawai KPK yang terlibat pungli dan hukumannya minta maaf, ini kan soal kepercayaan publik apakah masih bisa dipercaya,” lanjut Guntur.

Bukan hanya KPK, Guntur menyampaikan, pihak PDIP juga menyoroti Kejaksaan Agung dan Kepolisian Republik Indonesia sebagai lembaga penegak hukum.

“Kasus Harvey Moeis ya, merugikan negara Rp300 triliun tapi hukumannya 6 tahun 6 bulan, itu kan sangat menyakitkan. Kemudian juga polisi ya, kita tahu lah polisi juga bagaimana, terakhir ini terlibat dalam beberapa kasus penembakan mahasiswa yang kemudian direkayasa,” kata Guntur.

Baca Juga: Megawati Batal Sambangi KPK meski Hasto Tersangka, Ronny: Cukup Kami Bersama Tim Hukum

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU