7 Fakta Baru Kasus Uang Palsu di UIN Makassar: Barbuk Capai Triliunan Rupiah-Diduga Buat Pilkada
Hukum | 20 Desember 2024, 11:14 WIBMAKASSAR, KOMPAS.TV - Polisi mengungkapkan sederet fakta baru terkait kasus uang palsu yang diproduksi di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menyebut sebanyak 17 orang telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, di mana dua diantaranya merupakan karyawan bank BUMN.
Dalam kasus tersebut terdapat tiga Daftar Pencarian Orang (DPO) atau buronan polisi.
Ia mengungkapkan, kasus tersebut berawal dari adanya laporan dari masyarakat bahwa diduga ada uang kertas palsu yang diedarkan.
"Kemudian oleh tim langsung dilaporkan ke Polres dan segera bergerak penyelidikan," kata Irjen Yudhiawan dalam konferensi pers, Kamis (19/12/2024).
Selengkapnya, berikut sederet fakta terbaru uang palsu yang diproduksi di UIN Alauddin Makassar:
1. Daftar 17 Tersangka
Sebanyak 17 tersangka dalam kasus tersebut yang diungkapkan oleh kepolisian berinisial AI, MN, KA, IR, MS, JBP, AA, SAR, SU, AK, IL, SM, MS, SR, SW, MM, dan RM.
Adapun IR dan AK merupakan pegawai bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Sementara AI merupakan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
"Jadi 17 orang ini perannya berbeda-beda, tapi peran sentralnya ada di AI," tegas Irjen Yudhiawan.
Baca Juga: Rektor UIN Alauddin Makassar Tanggapi Kasus Uang Palsu: Saya Marah, Saya Malu, Saya Tertampar
2. Pembuatan Uang Palsu Sejak 2010
Polisi mengungkapkan aksi pembuatan uang palsu tersebut telah berjalan sejak 2010 lalu.
"Pembuatan dan peredaran uang palsu ini dimulai dari Juni 2010. Kemudian lanjut 2011-2012," ujar Irjen Yudhiawan.
Ia mengatakan, proses produksi uang palsu sempat berhenti beberapa tahun. Dan kemudian pada 2022, mereka kembali beroperasi.
Pada Juli 2022. lanjut ia, para tersangka, merencanakan lagi pembuatan dan mempelajari lagi.
"Oktober 2022 sudah membeli alat cetak dan pemesanan kertas. Kemudian 2024 kemarin bulan Mei sudah mulai produksi," jelasnya.
"Sekitar Juni (2024) sudah ketemu diantara mereka, kemudian juga ada saling bekerjasama untuk bagaimana nanti proses pembuatan, dan diviralkan melalui grup WA juga," ucapnya.
Ia menyebut pada Minggu kedua November 2024, mereka sudah mulai penyerahan uang palsu senilai 150 juta. Dan pada akhir November sempat berhenti karena mengetahui uang palsu tersebut tengah diselidiki polisi. melakukan penyelidikan.
3. Aliran Uang Palsu
Polisi menyebut aliran uang palsu yang diproduksi di kampus UIN Alauddin Makassar, mulanya diedarkan tersangka MN.
"Aliran uang palsu ini dari MN beredar Rp150 juta, ada yang diberikan pada seseorang rp1 juta, ada Rp50 ribu, ada Rp25 juta, ada Rp10 juta, ada Rp8 juta, dan sebagainya," jelas Irjen Yudhiawan.
Baca Juga: Terungkap, Mesin Cetak Uang Palsu di Gowa Sulsel Ternyata Berasal dari Negara Ini
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV