Teknologi AI Tidak Bisa Sepenuhnya Menggantikan Peran Jurnalis
Peristiwa | 20 Desember 2024, 01:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kekhawatiran Geoffrey Hinton, sosok yang dikenal sebagai bapak kecerdasan buatan (AI), tentang kemampuan AI yang berpotensi melampaui manusia kini mulai terasa dampaknya.
Berbagai pekerjaan, termasuk di dunia jurnalistik dapat dilakukan dengan lebih mudah berkat teknologi ini.
Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu mengungkapkan, perkembangan AI tidak menutup kemungkinan menggantikan peran jurnalis.
Namun, ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi tersebut dengan bijak.
“Hadirnya AI, tidak menutup kemungkinan bisa menggantikan peran jurnalis,” kata Ninik saat memberikan sambutan di acara Refleksi dan Urun Rembug serta Launching Buku Kompetensi Jurnalis Televisi yang diadakan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Hall Dewan Pers, Kamis (19/12/2024).
“Jurnalis televise sebagai control social harus menjalankan fungsinya secara benar dan semata-mata untuk kepentingan publik,” tambahnya.
Ninik juga menyoroti pentingnya tanggung jawab jurnalis televisi dalam menyampaikan informasi.
Menurut Ninik, televisi tetap menjadi salah satu platform media yang dipercaya masyarakat untuk mendapatkan informasi.
"Jurnalis televisi harus bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab," ujarnya.
Baca Juga: KPAI Pertemukan Orangtua Bayi Tertukar dengan Pihak RSI Cempaka Putih
Penulis : Kiki Luqman Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV