> >

Komnas HAM Nilai Penembakan terhadap Siswa SMK di Semarang Penuhi Unsur Pelanggaran HAM

Hukum | 5 Desember 2024, 21:22 WIB
Koordinator Sub Komisi Penegakan HAM Komnas HAM Uli Parulian Sihombing saat membacakan rekomendasi Komnas HAM dalam konflik lahan di Pulau Rempang, Jumat (22/9/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pihak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai tindakan RZ menembak GRO, siswa salah satu sekolah menegah kejuruan (SMK) di Semarang hingga tewas telah memenuhi adanya unsur pelanggaran HAM.

Pendapat Komnas HAM tersebut disampaikan oleh Uli Parulian Sihombing selaku Koordinator Subkomisi Pemantauan Komnas HAM, melalui keterangan tertulis, Kamis (5/12/2024).

Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan pemantauan atas peristiwa penembakan pelajar di Semarang Kota yang terjadi pada 24 November 2024.

“Tindakan Sdr. RZ telah memenuhi unsur-unsur adanya pelanggaran HAM berdasarkan Pasal 1 angka (3) Undang-Undang Hak Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,” jelasnya.

Baca Juga: Update Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang: Polda Jateng Gelar Prarekonstruksi

Jenis pelanggaran HAM tersebut, lanjut Uli, adalah pelanggaran hak hidup (Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang HAM Tahun 1999), dan pembunuhan di luar proses hukum (extra judicial killing).

Ia menyebut penembakan oleh RZ mengakibatkan meninggalnya GRO dan menghilangkan hak hidup korban.

Pihaknya juga menilai, tindakan RZ telah memenuhi kualifikasi unsur-unsur pembunuhan di luar proses hukum (extra judicial killing).

“Dilakukan oleh aparat negara, Sdr. RZ sebagai anggota Sat Res Narkoba Polrestabes Semarang, dan aparat penegak hukum (kepolisian),” tambahnya.

Penembakan itu disebutnya juga bukan dalam pembelaan diri (self-defense), karena RZ tidak sedang menjalankan tugas dan tidak dalam posisi terancam.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU