> >

Nataru 2024/2025 Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Selalu Cek Prakiraan Cuaca di Jalur Mudik

Peristiwa | 5 Desember 2024, 12:56 WIB
Ilustrasi hujan saat mudik. BMKG imbau masyarakat selalu mengecek prakiraan cuaca saat mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya potensi cuaca ekstrem yang melanda di sejumlah wilayah Indonesia dan dapat menganggu kelancaran arus transportasi seluruh moda selama periode natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).

Oleh sebab itu, BMKG meminta masyarakat untuk selalu memperbaharui informasi prakiraan cuaca sebelum berpergian.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam aplikasi InfoBMKG, telah tersedia fitur 'Digital Weather for Traffic (DWT)' yang dapat digunakan pelaku perjalanan untuk mengecek informasi cuaca di jalur mudik.

Pengguna, tambah dia, dapat mengakses informasi peringatan dini, cuaca jalur darat, cuaca rute perjalanan, cuaca bandar udara, cuaca pelabuhan, cuaca penyeberangan, hingga informasi penerbangan dan gelombang.

"Seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan, maka dari itu kami meminta masyarakat untuk terus memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi InfoBMKG yang selalu diperbarui secara berkala. Peringatan dini cuaca akan disampaikan, sepekan dan diulang tiga hari sebelum kejadian, bahkan hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Kamis (4/12/2024).

Baca Juga: Dampak La Nina, BMKG Imbau Waspada Intensitas Hujan Meningkat 20 Persen saat Nataru 2025

Dwikorita mengatakan, berdasarkan survey yang dilakukan Kementerian Perhubungan, diprediksi akan ada 110,67 juta orang yang akan melakukan perjalanan musim libur Nataru 2024/2025.

Pelaku perjalanan tersebut, lanjut Dia, menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil dan motor sehingga sangat rentan menghadapi cuaca ekstrem dalam perjalanannya.

Dwikorita menjelaskan bahwa cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025, dipengaruhi oleh fenomena La Nina Lemah yang dapat meningkatkan curah hujan sebesar 20 persen.

Selain itu, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi Cold Surge (seruakan udara dingin) yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia, juga diproyeksikan aktif selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, bmkg.go.id


TERBARU