> >

Ekonom soal Wacana Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara: Kurang Efektif, Hanya Bagi Jabatan

Peristiwa | 5 Desember 2024, 08:52 WIB
Ilustrasi pajak. (Sumber: iStockphoto)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ekonom CELIOS Nailul Huda sebut Kementerian Penerimaan Negara kurang efektif untuk meningkatkan tax ratio. Menurutnya, wacana ini hanya akan menjadi ajang bagi-bagi jabatan tanpa mempedulikan sebab penerimaan negara yang masih belum optimal.

Demikian Ekonom  Nailul Huda merespons wacana pembentukan Kementerian Penerimaan Negara oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Rabu (4/12/2024).

“Terkait dengan badan atau kementerian penerimaan negara, saya rasa ini akan menjadi sebuah eskalasi politik,” ucap Huda.

“Dimana ini hanya menjadi bagi-bagi jabatan saja tanpa mempedulikan esensi kenapa sih penerimaan negara kita masih kurang, belum optimal dan sebagainya. Walaupun ada Kementerian Penerimaan Negara, saya rasa itu kurang efektif,” kata Nailul.

Baca Juga: Komarudin Watubun Minta Jokowi Kembalikan KTA: Jangan Merasa Seolah-olah Masih di PDIP

Menurut Huda, pemerintah sebaiknya menambah penerimaan negara dengan meningkatkan Tax Ratio. Caranya adalah memilah sektor mana yang punya potensi besar untuk ditagihkan pajaknya, missal sektor pertambangan.

“Untuk meningkatkan tax ratio. Kalau memang masih ada sektor-sektor yang masih diberikan fleksibilitas, diberikan kelonggaran untuk mendapatkan ataupun tidak membayar pajak secara optimal kita tahu sektor tambang,” katanya.

“Itu belum membayar pajak secara optimal. Makanya kalau kita lihat sektor tambang ini biasanya mereka ilegal dan sebagainya,” sambungnya.

Selain itu, Huda menuturkan masih banyak masalah internal di Direktorat Jenderak Pajal dan Bea Cukai yang harus diselesaikan ketimbang membentuk kementerian baru.

Baca Juga: Presiden Prabowo Blak-Blakan Tegur Seskab Mayor Teddy di Acara Muhammadiyah: Menghadap Saya Abis Ini

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU