> >

Menlu: Kita Nggak Punya Pergeseran Standing Apapun Terkait Laut Cina Selatan

Peristiwa | 3 Desember 2024, 11:34 WIB
Menlu Indonesia, Sugiono di KTT BRICS, 24 Oktober 2024. Kemlu RI mengingatkan, “Semua pihak harus menahan diri dan menghindari tindakan yang bisa memicu ketegangan serta menambah ketidakstabilan di kawasan.” (Sumber: BRICS 2024)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono memastikan Indonesia tidak mengalami pergeseran kedaulatan di Laut Cina Selatan meski Indonesia dan Tiongkok sepakat dalam kerja sama maritim.

Demikian Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono dalam keterangannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (2/12/2024).

“Kita nggak punya pergeseran standing apapun terkait di Laut Cina Selatan,” tegas Sugiono.

Sugiono menjelaskan, yang ingin dilakukan Indonesia adalah melakukan kerja sama dan berkolaborasi dengan RRT. 

“Yang kita ingin lakukan adalah melakukan kerja sama dan kolaborasi dengan RRT, di daerah yang masing-masing memiliki klaim untuk kepentingan ekonomi dan keuntungan masing-masing. Sekali lagi seperti apa yang tercantum di text joint statement itu, kerja sama itu akan dilakukan dan akan dibentuk sebuah komite bersama membahas detilnya,” jelas Sugiono.

Baca Juga: Wamendagri soal "Parcok" di Pilkada: Kami Tidak Melihat Pola Terstruktur dan Sistematis

“Termasuk lokasi geografis, tempatnya dimana, dan masing-masing pihak juga berpegang pada hukum yang relevan yang berlaku di masing-masing negara jadi tidak ada pergeseran standing soal kedaulatan negara,” tambahnya.

Dalam keterangannya, Sugiono juga merespons soal keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk membawa Indonesia bergabung ke BRICS.

“Soal BRICS, yang pasti dari pertemuan itu membahas BRICS, Presiden Xi (XI Jinping) juga menyampaikan pihak Tiongkok juga mendukung masuknya indonesia sebagai anggota BRICS dan sekarang prosesnya masih bergulir,” ujar Sugiono.

Baca Juga: Mensos soal Bansos Wapres Gibran: Nggak Perlu Diperdebatkan, yang Penting Manfaatnya

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU