Kasatreskrim Ulil Ryanto Anshar Mendapatkan Penghargaan Kompol Anumerta, Tewas Ditembak Rekan Polisi
Peristiwa | 23 November 2024, 16:59 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) Anumerta, kepada Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshar. Kini ia menyandang pangkat Kompol Anumerta.
Ia tewas setelah ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar, di parkiran Polres Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (22/11/2024) dini hari kemarin.
"Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada almarhum Kasatreskrim AKP Ulil. Saat ini almarhum mendapatkan pangkat tituler anumerta, kompol anumerta," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan saat konferensi pers di Padang, Sabtu (23/11/2024).
Baca Juga: Prosesi Pemakaman Jenazah Pratu Anumerta Darmawan, Prajurit TNI Korban Penembakan KKB
Selain itu, almarhum juga menerima hak pensiun dengan besaran yang sesuai dengan pangkat tersebut. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan pengorbanan perwira pertama polisi itu dalam menjalankan tugasnya sebagai Kasatreskrim Polres Solok Selatan.
"Gaji pensiun yang sesuai dengan pangkat yang sudah diberikan Bapak Kapolri kepada Kompol Anumerta Ulil Anshir," ujar Kombes Dwi.
Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, Dirreskrimum Polda Sumbar Kombes Pol Andri Kurniawan menjelaskan, motif Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar melakukan penembakan terhadap Kasatreskrim Polres Olok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshar.
Ia menyebut, AKP Dadang merasa tidak senang dengan keputusan AKP Ulil yang melakukan penegakan hukum terhadap rekannya di Polres Solok Selatan.
"Berdasarkan pemeriksaan terhadap tersangka terkait dengan motif yang bersangkutan lakukan adalah rasa tidak senang, di mana rekanan pelaku ini dilakukan penegakan hukum oleh korban di Polres Solok Selatan, sehingga ketika yang bersangkutan mencoba meminta tolong, kemudian tidak ada respons, selanjutnya yang bersangkutan melakukan penembakan," kata Kombes Andri seperti dikutip dalam Breaking News Kompas TV, Sabtu (23/11).
Kombes Andri pun menjawab dugaan kalau rekan AKP Dadang itu merupakan pengusaha tambang ilegal. Dirinya mengaku belum bisa memastikannya, karena penyidik masih melakukan pendalaman.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV