> >

Ada La Nina, BMKG Imbau Waspada Peningkatan Bencana Banjir hingga Longsor Akhir 2024 dan Awal 2025

Peristiwa | 21 November 2024, 09:00 WIB
Foto ilustrasi cuaca ekstrem, petir sebelum turun hujan deras. Kepala BMKG Dwikorita menjelaskan bahwa beberapa faktor utama yang mempengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia pada tahun 2025 adalah penyimpangan suhu muka laut di Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan perairan Indonesia. (Sumber: Pixabay via bpbd.bogorkab.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan proyeksi iklim untuk bulan November hingga desember dan tahun 2025 yang menunjukkan peningkatan potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, hingga angin kencang, akibat curah hujan yang diprediksi lebih tinggi dari biasanya.

Kepala BMKG Dwikorita menjelaskan bahwa beberapa faktor utama yang mempengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia pada tahun 2025 adalah penyimpangan suhu muka laut di Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan perairan Indonesia.

Penyimpangan suhu di wilayah ini berhubungan erat dengan fenomena La Nina, yang menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia. Selain itu, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) juga mempengaruhi distribusi hujan di wilayah Indonesia.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini 21-22 November 2024, 33 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin

"Fenomena La Nina yang lemah diperkirakan akan berlanjut hingga awal tahun 2025, menyebabkan suhu perairan Indonesia lebih hangat dari rata-rata, yang pada gilirannya meningkatkan pembentukan awan hujan," ujar Dwikorita saat Sosialisasi potensi bencana Hidrometeorologi dalam Rapat Koordinasi Inflasi di Kantor Kemendagri, Selasa (18/11/2024) dikutip dari laman bmkg.go.id.

Dalam proyeksi curah hujan tahunan, BMKG mengungkapkan bahwa sekitar 67% wilayah Indonesia berpotensi mengalami curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun, bahkan ada wilayah yang diprediksi mencapai 5.000 mm per tahun.

Beberapa daerah yang akan mengalami curah hujan tinggi termasuk sebagian besar wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Sementara itu, sekitar 15% wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan di atas normal, sedangkan hanya 1% wilayah yang diperkirakan akan mengalami curah hujan rendah, terutama di daerah Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat.

"Jadi ringkasannya adalah akhir tahun 2024 mulai dari bulan November hingga Desember diprediksi dan saat ini memang sudah terjadi la nina lemah yang bersamaan dengan masuknya musim hujan," jelasnya

Dwikorita juga memperingatkan bahwa dengan meningkatnya curah hujan, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, longsor, dan puting beliung akan meningkat pada tahun 2025.

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, bmkg.go.id


TERBARU