> >

CBA: Polisi Harus Ungkap Aktor Intelektual Judol di Komdigi, Tidak Fokus pada Pegawai Saja

Hukum | 6 November 2024, 10:23 WIB
Polisi melakukan penggeledahan di Kantor Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) berkaitan dengan judi online, Jumat (1/11/2024). (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Aparat kepolisian harus serius mengungkap aktor intelektual yang melindungi judi online (judol) di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), bukan hanya fokus pada pegawai saja.

Hal itu disampaikan Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi saat diwawancari Kompas TV, Rabu (6/11/2024).

"Publik sebenarnya tidak kaget ada keterlibatan lembaga negara dalam melindungi judi online," katanya.

Karena itu, kata Uchok, polisi harus membongkar praktik pelindungan judi online. Pertama, dengan mencari aktor intelektual dan operatornya di Komdigi sendiri.

"Artinya polisi harus serius mendalami peran Budi Arie (mantan Menteri Kominfo yang kini jadi Menteri Koperasi). Informasi dari pegawai memang dibutuhkan karena akan membawa informasi permainan judol di kementerian."

Kedua, polisi harus mengusut aliran dana judi online ini. Misalnya, pemain judi online jika ingin berjudi harus lebih dulu menyetor ke rekening perbankan nasional.

"Artinya polisi juga harus mengusut bank-bank nasional yang ada rekening judi online-nya," kata Uchok.

Baca Juga: Pegawai Komdigi Tersangka Judi Online, Apakah Budi Arie Akan Diperiksa?

Ia menilai polisi harus memanggil para direktur bank yang bersangkutan.

"Kalau tidak ada perbankan, tidak ada judi online," kata Uchok.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU