Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, 4 Maskapai Batalkan Penerbangan Tujuan Labuan Bajo
Peristiwa | 4 November 2024, 19:11 WIBLABUAN BAJO, KOMPAS.TV - Empat maskapai penerbangan memutuskan untuk membatalkan penerbangan menuju Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, demi menjaga keselamatan setelah terjadinya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo, Ceppy Triono, menyatakan bahwa pembatalan ini berlaku sejak siang hingga sore hari.
Pihak bandara telah melakukan pengecekan menyeluruh terkait kondisi penerbangan dalam koordinasi bersama Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV serta kepala bandara di Provinsi NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Salah satu prosedur yang dilakukan adalah paper test untuk memastikan tidak ada sebaran abu vulkanik yang mengancam penerbangan di wilayah tersebut.
"Dari siang sampai sore dibatalkan," kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo Ceppy Triono di Labuan Bajo, Senin (4/11/2024).
Baca Juga: Erupsi Lewotobi Laki-Laki: Status Tanggap Darurat hingga 31 Desember, Pencarian Korban Dioptimalkan
"Tadi sampai jam dua siang kami masih melakukan paper test, hasilnya negatif, tidak ada dan memang di dalam satelit cuaca seluruh Pulau Flores kena sampai ke Timor sebagian. Tetapi ketika itu kami sampaikan ke airlines, airlines dengan alasan keselamatan penerbangan memilih untuk membatalkan penerbangannya ke Labuan Bajo," katanya.
Belum ada kepastian kapan aktivitas penerbangan di Bandara Komodo, yang berstatus internasional, akan kembali normal. Otoritas bandara akan terus melakukan pengecekan berkala mengingat dampak erupsi meluas ke seluruh Pulau Flores, dan angin kencang memperluas penyebaran abu vulkanik.
Pemantauan kondisi sebaran abu dilakukan secara intensif melalui satelit cuaca Himawari dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, melaporkan bahwa pada pukul 15:00 Wita, pantauan citra satelit Himawari menunjukkan sebaran abu vulkanik masih masuk ke ruang udara Manggarai Barat.
Penulis : Kiki Luqman Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV