Peringatan Dini BMKG 2-3 November 2024, Waspada Gelombang Tinggi dan Hujan di Wilayah Perairan Ini
Peristiwa | 2 November 2024, 12:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi di beberapa daerah perairan pada Sabtu (2/11/2024) dan Minggu (3/11/2024) yang berlaku mulai pukul 07.00 WIB hari ini.
Melalui situs resminya, BMKG menyebut pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat dengan kecepatan angin berkisar 6 - 1 5 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Pasifik Utara Papua dan Laut Arafuru.
Saran Keselamatan
Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran:
Perahu nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Berikut adalah daftar wilayah yang berpotensi terdampak gelombang sedang dan besar hingga prediksi sebaran hujan pada Sabtu (2/11/2024).
Area perairan dengan gelombang Sedang (1.25 - 2.50 m)
- Perairan utara Siberuthingga besar
- Perairan barat Pagai
- Perairan barat Sipora
- Perairan barat Siberut
- Samudera Hindia barat Mentawai
- Perairan Bengkulu
- Perairan timur Enggano
- Samudera Hindia barat Bengkulu
- Perairan Kota Baru bagian timur
- Selat Sape bagian selatan
- Selat Sumba bagian barat
- Laut Sawu bagian utara
- Laut Sawu bagian selatan
- Samudera Hindia selatan Sumba - Sabu
- Perairan selatan Kupang - Rote
- Samudera Hindia selatan Kupang - Rote
- Teluk Lampung bagian selatan
- Selat Bali bagian selatan
- Selat Badung
- Selat Lombok bagian selatan
- Samudera Hindia selatan Bali
- Laut Sumbawa
- Selat Alas bagian selatan
- Samudera Hindia selatan NTB
- Perairan Buru
- Laut Banda selatan bagian barat
- Laut Arafuru bagian tengah
- Selat Sunda bagian selatan
- Perairan selatan Banten
- Samudera Hindia selatan Banten
- Selat Makassar bagian selatan
- Perairan Spermonde Makassar bagian barat
- Perairan barat Selayar
- Laut Flores bagian timur
- Perairan Sukabumi - Cianjur
- Perairan Garut - Pangandaran
- Samudera Hindia selatan Jawa Barat
- Perairan Cilacap
- Perairan Kebumen - Purworejo
- Perairan Yogyakarta
- Samudera Hindia selatan Jawa Tengah
- Laut Banda timur Sulawesi Tenggara bagian utara
- Laut Banda timur Sulawesi Tengara bagian timur
- Perairan selatan Wakatobi bagian timur
- Laut Banda timur Sulawesi Tenggara bagian selatan
- Perairan Kalimantan Tengah bagian barat
- Laut Jawa bagian tengah
- Perairan Kalimantan Tengah bagian timur
- Laut Jawa bagian utara Bawean
- Laut Jawa bagian selatan Bawean
- Laut Jawa bagian barat Masalembo
- Laut Jawa bagian timur Masalembo
- Perairan Tuban - Lamongan
- Perairan utara Madura
- Perairan Sapudi
- Perairan Kangean
- Perairan selatan Jawa Timur
- Laut Arafuru bagian timur
- Laut Arafuru selatan Merauke
- Perairan utara Sabang
- Selat Malaka bagian utara
- Perairan barat Aceh
- Perairan Meulaboh - Sinabang
- Samudera Hindia barat Aceh
- Perairan Nias - Sibolga
- Samudera Hindia barat Nias
Area perairan dengan gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 m)
- Perairan barat Lampung
- Selat Sunda bagian barat
- Samudera Hindia barat Lampung
- Samudera Hindia selatan Jawa Timur
Potensi Hujan Lebat disertai petir berpeluang terjadi di :
- Perairan Kep. Mentawai
- Samudra Hindia barat Kep. Mentawai
- Perairan Riau
- Perairan Kep. Riau
- Perairan P. Bangka – Belitung
- Laut Natuna
- Perairan Kep. Karimata
- Selat Karimata
- Selat Gelasa
- Adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV