Peringatan Dini BMKG Jumat 18 Oktober 2024: 8 Wilayah Indonesia Waspada Gelombang Tinggi
Peristiwa | 18 Oktober 2024, 03:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi yang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.
Peringatan ini berlaku mulai Jumat 18 Oktober 2024 pukul 07.00 WIB hingga Sabtu 19 Oktober 2024 pukul 07.00 WIB.
Menurut BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 4 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi.
Baca Juga: Usai Jadi Menkominfo Jokowi, Budi Arie Disebut Bakal Jadi Menteri Koperasi Prabowo
Tinggi Gelombang yang Berpotensi Terjadi
Tinggi gelombang 1,25 - 2,5 meter berpotensi terjadi di wilayah:
- Selat Malaka bagian utara
- Samudra Hindia barat Aceh
- Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai
- Samudra Hindia barat Bengkulu
- Samudra Hindia barat Lampung
- Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
- Samudra Hindia selatan Bali, NTB, NTT
- Laut Sulawesi bagian tengah
Saran Keselamatan bagi Kapal
- Perahu Nelayan: Berpotensi terdampak jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter.
- Kapal Tongkang: Risiko tinggi jika kecepatan angin melebihi 16 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,5 meter.
- Kapal Feri: Harus waspada jika kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang lebih dari 2,5 meter.
- Kapal Besar (Kargo/Pesiar): Risiko meningkat jika kecepatan angin melebihi 27 knot dan tinggi gelombang lebih dari 4,0 meter.
BMKG mengimbau masyarakat, terutama yang beraktivitas di pesisir serta wilayah perairan terdampak, untuk selalu waspada dan memantau informasi terbaru dari BMKG.
Semua informasi terkait gelombang tinggi dapat diakses melalui situs resmi BMKG di maritim.bmkg.go.id.
Penulis : Kiki Luqman Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV