> >

Para Aktivis 1998 di Barisan Prabowo Diajak Mengentaskan Kemiskinan dan Ekonomi Tumbuh Tinggi

Peristiwa | 16 Oktober 2024, 11:40 WIB
Budiman Sudjatmiko ke rumah Prabowo di Kertanegara. (Sumber:Kompas.id/RONY ARIYANTO NUGROHO)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah sosok yang selama ini dikenal sebagai aktivis 1998 ke rumahnya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). Mereka adalah Budiman Sudjatmiko, Agus Jabo, Nezar Patria, Mugiyanto Sipin, dan Faisol Reza.    

Budiman bukan hanya aktivis, tapi juga pernah  menjadi "lawan" Prabowo saat Pilpres 2014 dan 2019 karena berada di kubu Jokowi. Meski dua kali menjadi lawan, tapi pada Pilpres 2024, Budiman masuk dalam Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran. Untuk menjadi bagian dari tim sukses Prabowo-Gibran, ia memutuskan hengkang dari partainya sebelumnya, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Budiman mengaku dipanggil sejam sebelum pertemuan. Seusai menemui Prabowo, Budiman mengakui bahwa pembicaraan dengan Presiden terpilih itu tidak terlepas dari pembahasan mengenai latar belakangnya sebagai aktivis serta latar belakang Prabowo sebagai tentara yang masuk ke politik praktis. Meski berlatar belakang berbeda, keduanya disebut memiliki kesamaan atensi pada kemiskinan warga. Kesamaan itu pula yang mendorong Prabowo untuk memintanya menjadi bagian dari kabinet.

Baca Juga: Peneliti BRIN Siti Zuhro Sebut Keterwakilan Perempuan di Kabinet Prabowo Belum Ideal

”Pak Prabowo tadi mengatakan, meminta agar saya menemani beliau secara reguler di kompleks istana untuk mengoordinasikan bagaimana cara memberantas kemiskinan di Indonesia,” kata pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD), partai politik yang kerap mengkritik Orde Baru, dikutip dari Kompas.id.

Sementara Faisol Riza, yang kini jadi politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengaku  mendapatkan tugas, baik dari Prabowo maupun Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, untuk membantu pemerintahan secara aktif. Faisol yang pernah menjadi bagian dari SMID pada 1998 tak mau menyebutkan posisi yang diberikan oleh Prabowo. Namun, Faisol menyampaikan bahwa Prabowo mengajaknya berdiskusi soal perekonomian masyarakat.

”Pak Prabowo punya concern agar ekonomi kita tumbuh lebih tinggi dari situasi sekarang. Kedua, ingin semua masyarakat terlibat menerima manfaat,” kata Faisol mengenai gambaran bidang kerja yang dibicarakan Prabowo kepada dirinya.

Selain Budiman, ada pula Agus Jabo. Sama seperti Budiman, pada pilpres lalu, Agus pun ikut dalam gerbong pemenangan Prabowo-Gibran. Kala itu, Ketua Umum Partai Rakyat Adil dan Makmur (Prima) ini membawa partainya ikut mendukung Prabowo-Gibran.

Di luar kedua nama tersebut, ada dua aktivis 1998 yang sebelumnya masuk dalam lingkaran Presiden Joko Widodo. Kedua nama dimaksud adalah Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria dan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Mugiyanto Sipin. Nezar dan Mugiyanto pernah sama-sama menjadi korban penculikan. Mugiyanto bahkan pernah menjadi Ketua Ikohi (Ikatan Keluarga Orang Hilang).

Baca Juga: Golkar Apresiasi Prabowo Subianto karena Tunjuk 11 Kadernya Jadi Calon Menteri dan Wakil Menteri

Penulis : Iman Firdaus Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU