Kenali Gejala Mata Malas pada Anak, jika Tak Ditangani Bisa Sebabkan Kebutaan
Humaniora | 10 Oktober 2024, 04:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan mengimbau para orang tua agar jangan menganggap remeh kondisi mata malas atau ambliopia pada anak. Ambliopia merupakan salah satu penyebab hilangnya penglihatan. Jika tidak ditangani sejak dini, kondisi ini dapat berdampak buruk pada penglihatan, seperti kebutaan di usia dewasa.
Dokter Spesialis Mata RS Mata Cicendo, Feti Karfiati Memed mengatakan, ambliopia atau mata malas adalah penurunan perkembangan penglihatan yang terjadi ketika otak tidak menerima rangsangan normal dari mata.
"Hanya anak-anak yang bisa mengalami ambliopia. Jika tidak diterapi pada masa anak-anak, hal ini akan mengakibatkan hilangnya penglihatan secara permanen," kata Feti dalam keterangan resmi Kemenkes yang diterima Kompas.tv, Rabu (9/10/2024).
Ia menjelaskan, penyebab paling umum dari hilangnya penglihatan pada orang dewasa usia 20 hingga 70 tahun adalah ambliopia yang tidak diobati dengan baik pada masa anak-anak.
Baca Juga: Kemenkes Buka 14.593 Formasi PPPK 2024, Ini Link, Cara Daftar, dan Jadwalnya
Ambliopia sering disebabkan oleh kelainan refraksi yang tidak terkoreksi, strabismus atau mata juling, serta kelainan di dalam mata seperti katarak.
Pemeriksaan penglihatan pada usia sekolah, lanjutnya, sebetulnya bisa jadi terlambat karena ambliopia mulai sulit disembuhkan setelah usia 5 tahun. Selain itu, kehilangan penglihatan permanen dapat mulai terjadi jika terapi dilakukan setelah usia 8 hingga 10 tahun.
Anak-anak yang berisiko mengalami ambliopia antara lain mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan strabismus atau mata juling, mata malas, atau penggunaan kacamata sejak kecil.
"Riwayat medis seperti kelahiran prematur, perkembangan terlambat, dan diabetes juga dapat meningkatkan risiko ambliopia," ujarnya.
Baca Juga: Gibran Sebut Menu Mewah Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Jakarta, Program Mulai Jalan Januari 2025
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber :