> >

Politikus PDIP soal Kabar Budi Gunawan Jadi Menteri Prabowo: Tidak Etis Bicara Nama saat Ini

Peristiwa | 30 September 2024, 10:45 WIB
Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan. (Sumber: TRIBUNNEWS.com/HERUDIN)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andreas Hugo Pareira enggan merespons soal kabar Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto akan menunjuk Kepala BIN (Badan Intelijen Negara) Budi Gunawan sebagai Menteri Koordinator di pemerintahannya.

Demikian Andreas  saat menannggapi kabar yang menyebutkan Budi Gunawan akan menjadi menteri di pemerintahan Prabowo Subianto.

“Saya tidak tahu persis ya, artinya apa ada penugasan dan saya kira tidak terlalu etis juga kita bicara nama dalam situasi seperti ini. Dalam arti apa, kalau jadi ya syukur, kalau nggak jadi kan nggak enak,” kata Andreas dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV dengan tema “Prabowo Seleksi Menteri, Komposisi Terbaik Dinanti, Senin (30/9/2024).

Baca Juga: Golkar soal Prabowo Seleksi Menteri: Kita Tidak Minta Jatah, Hanya Kita Mengharapkan

Namun lebih lanjut, Andreas menilai, jika memang Budi Gunawan menjadi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo itu tentu karena hubungannya secara pribadi.

“Pak BG dan Pak Prabowo ini kan saya kira salah satu orang, tokoh penting yang menghubungkan Pak Prabowo dengan pemerintahan sekarang di awal periode kemarin 2019-2024 ini. Saya kira beliau adalah orang yang ada di belakang layar itu, yang kemudian kita tahu lah bagaimana perjalanan di kereta itu (Pertemuan Jokowi – Prabowo Subianto di MRT), ketika pertemuan itu terjadi,” jelas Andreas.

Di sisi lain, Andreas menilai Prabowo Subianto perlu orang-orang yang menurutnya bisa dipercaya dan memiliki kompetensi.

Baca Juga: Sampaikan Rekomendasi, Pansus Angket Haji Minta Prabowo Subianto Pilih Menag yang Cakap Kompeten

“Saya kira dengan peran beliau, pengalaman beliau  dan hubungan pribadi yang penting. Karena bagaimanapun Presiden itu perlu mempunyai orang-orang yang dia dipercaya, saya kira disini, itu adalah wilayah Presiden untuk memutuskan dan menempatkan orang yang menurut dia, dia percaya dan punya kompetensi,” tambah Andreas.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU