> >

Jokowi Resmikan Smelter PT Borneo Alumina Indonesia di Mempawah: Stop Mengekspor Bahan-Bahan Mentah

Peristiwa | 24 September 2024, 13:37 WIB
Presiden Joko Widodo meresmikan injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery PT Borneo Alumina Indonesia di Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024). (Sumber: Tangkapan Layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery PT Borneo Alumina Indonesia di Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024).

Menurut Presiden Jokowi, pembangunan smelter PT Borneo Alumina Indonesia ini merupakan kerja sama antara PT Inalum dan PT Antam.

“Hari ini kita lihat betul-betul telah kejadian dan selesai untuk fase pertamanya, pembangunan smelter ini merupakan usaha kita menyongsong Indonesia menjadi negara industry,” kata Jokowi saat pidato peresmian.

“Mengolah sumber daya alam kita sendiri dan tidak lagi mengekspor bahan-bahan mentah. Stop mengekspor bahan-bahan mentah. Olah sendiri karena nilai tambahnya akan diperoleh oleh masyarakat, negara dan itu kelihatan sekali lompatan nilai tambah, itu kelihatan sekali angka-angkanya,” ungkapnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Produksi Smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik

Presiden Jokowi kemudian memberikan gambaran tentang nilai tambah yang diterima dengan adanya smelter di Indonesia.

“Saya berikan contoh untuk nikel, nikel sebelum tahun 2020 kira-kira ekspor kita mentahan itu 1,4 sampai 2 triliun US Dollar, artinya kurang lebih 20an triliun. Begitu kita stop tahun kemarin, 34,8 billion US Dollar, artinya hampir Rp600 triliun nilai tambah menjadi miliki kita sendiri,” jelas Jokowi.

Kemudian, Presiden Jokowi juga berharap, kebutuhan aluminium di dalam negeri yang masih impor bisa segera teratasi.

“Kebutuhan aluminium di dalam negeri saat ini 1,2 juta ton, 56% nya kita impor. Kita punya bahan bakunya, kita punya raw materialnya, tapi 56 aluminium kita impor. Oleh sebab itu setelah ini selesai berproduksi impor yang 56% ini bisa kita stop, nggak impor lagi, kita produksi sendiri di dalam negeri dan kita tidak kehilangan devisa,” jelasnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pamit ke Warga di Pontianak, Erick Thohir dan Bahlil Sedih

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU