PDIP Buka Suara soal Istana Singgung Megawati terkait Polemik Kaesang Naik Jet Pribadi

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPP PDI Perjuangan atau PDIP Said Abdullah merespons pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi yang menyamakan penggunaan jet pribadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. 

Menurut dia, tak ada gunanya menanggapi polemik tersebut. 

"Saut bersautan itu yang tidak produktif untuk apa juga," kata Said di gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/9/2024). 

Baca Juga: Jubir Kaesang Jelaskan Harga Tiket Jet Pribadi Rp90 Juta: Taksiran Sementara, KPK akan Hitung Ulang

Said menjelaskan, Megawati menggunakan jet pribadi juga karena perjalanan kebangsaan, sehingga tak substansi bila dibandingkan dengan Kaesang. 

"Kalau soal jet pribadi kan Kaesang sudah menjelaskan ke KPK, respons Istana bahwa Ibu Mega dan sebagainya, ya biasa saja. Itu kan lagi perjalanan kebangsaan, kita kan tidak substansial," ujarnya. 

Sebelumnya, Hasan Nasbi merespons soal Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang menggunakan pesawat jet pribadi ke Amerika Serikat dan menilai bahwa Kaesang bukan pejabat publik.

Dalam sebuah video podcast yang diunggah di akun instagram @hasan_nasbi dikutip di Jakarta, Rabu, Hasan menegaskan bahwa di tengah banyaknya pejabat publik yang menggunakan pesawat jet, Kaesang menggunakan fasilitas tersebut dengan status bahwa dirinya bukan pejabat publik dan memiliki bisnis sendiri.

"Konteks private jet ini kan yang disorot soal gaya hidup, kemudian dikaitkan bahwa Mas Kaesang adalah anaknya Presiden. Saya ingin ngasih statement, pertama bahwa Mas Kaesang ini bukan pejabat publik dan dia sudah dewasa, dia sudah punya hidup sendiri, sudah punya bisnis sendiri dan dia bukan pejabat publik," kata Hasan dalam potongan video podcast tersebut.

Hasan pun menyinggung Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang kerap kali menggunakan jet pribadi, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Hasan menegaskan bahwa Kaesang dan Megawati keduanya bukanlah pejabat publik.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV