> >

Panitia MLB Ungkap Alasan Muktamar Luar Biasa Digelar, SC: Banyak Kebijakan PBNU Kontroversial

Peristiwa | 16 September 2024, 14:07 WIB
Bendera bergambarkan logo Nahdlatul Ulama (NU). Pengurus Besar NU (PBNU) dianggap membuat kebijakan kontroversial dan gaduh hingga berujung adanya gerakan Muktamar Luar Biasa (MLB).  (Sumber: NU Online)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dianggap telah membuat kebijakan kontroversial dan membuat gaduh. Atas dasar penilaian tersebut, sejumlah pihak di tingkat struktural maupun kultural NU mendorong digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB) PBNU.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Steering Committee (SC) MLB PBNU Abdussalam Shohib atau Gus Salam sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Senin (16/9/2024).

“Itu terbukti dengan banyaknya terjadi kegaduhan, keresahan, dan kebijakan-kebijakan PBNU yang banyak kontroversial, kontra produktif di dalam memajukan organisasi,” kata Gus Salam.

Oleh karena itu, Gus Salam menuturkan pihaknya berinisiatif memfasilitasi penyelenggaraan MLB untuk merespons kegelisahan sejumlah pihak.

Ia mengklaim, Muktamar Luar Biasa PBNU ini akan dihadiri oleh 326 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), 23 Pengurus Wilayah NU (PWNU), serta sedikitnya 12 Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).

Baca Juga: KPK Curhat Sulit Ketemu Presiden, Istana: Jangan Sampai Pertemuan Dipersepsikan Intervensi

Gus Salam juga memastikan, jika penyelenggaraan MLB PBNU sudah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) organisasi.

Dalam keterangannya lebih lanjut, gerakan MLB PBNU tidak muncul secara tiba-tiba dan bukan hanya bertujuan untuk menggeser Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dari posisi Ketua Umum PBNU.

Menurutnya, wacana MLB ini sudah muncul sejak beberapa waktu setelah PBNU hasil Muktamar Lampung dilantik pada 2021.

Saat itu, Bendahara Umum PBNU Mardani Maming ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com, Kompas TV


TERBARU