> >

Pengamat Sebut Kritik JK ke Nadiem Tepat: Ada Masalah Manajemen Pendidikan yang Fundamental

Peristiwa | 9 September 2024, 12:21 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim saat tiba di Istana Merdeka, Jakarta untuk memenuhi pemanggilan Presiden RI Joko Widodo, Senin (27/5/2024). (Sumber: Nina Susilo/Kompas.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai masukan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla untuk posisi menteri pendidikan di pemerintahan mendatang tepat.

Sebab menurut Bhima, isunya bukan hanya soal mismatch masalah disrupsi di dunia pendidikan dengan lebih banyak teknologi.

Hal tersebut disampaikan oleh Bhima Yudhistira merespons kritik tajam Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla kepada Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (9/9/2024).

“Ini ada masalah manajemen pendidikan yang sifatnya fundamental, jadi dalam kritik itu Pak JK tepat untuk bilang bahwa ke depan harus hati-hati pilih menteri Pendidikan,” ucap Bhima.

Baca Juga: Puteri Komarudin soal Ahmad Sahroni Batal Jadi Ketua Tim Pemenangan RK-Suswono: Tunggu Surprisenya

“Apalagi menteri pendidikannya juga dikasih pos belanja tambahan makanan bergizi gratis, ada tambahan pekerjaan baru bahkan yang sangat menantang ke depannya,” ujarnya.

Bhima menuturkan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim memang terkenal dengan kesuksesannya karena menjadi CEO sebuah perusahaan ojek online. Namun menurutnya, Nadiem bukanlah sosok yang tepat untuk mengurusi tentang bagaimana manajemen pendidikan.

Maka itu, sambung Bhima, sejak awal menjabat sebagai menteri pendidikan, Nadiem banyak dikritik.

“Dari awal sebenarnya sudah muncul banyak sekali kritik bahwa menteri pendidikan yang sekarang Pak Nadiem sepertinya memang kurang pas ya di pos Menteri Pendidikan. Memang pernah punya track record di pendidikan dalam negeri, tapi juga punya skala prioritas pendidikan apa yang memang harus menjadi skala prioritas untuk meningkatkan, misalnya dari kualitas SDM,” ucap Bhima.

Baca Juga: Pengamat Sebut Pramono-Rano Bisa Menang Pilgub Jakarta kalau Ridwan Kamil Tidak Berinovasi

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU