> >

Wapres Ma'ruf Amin: PKB itu Politiknya Ikut Kiai, bukan Kiai Politik yang Manut Saja

Politik | 24 Agustus 2024, 21:15 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin (Sumber: BPMI - SETWAPRES via KOMPAS.id)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menyebut, politik yang dipahami oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yakni gerakan politik yang mengikuti arahan atau nasihat dari kiai atau politik kiai. Namun, ulama yang menjadi kader PKB tak akan menjadi seorang kiai politik. 

Hal itu ia katakan dalam pidatonya saat menghadiri pembukaan Muktamar ke-6 PKB di Bali Nusa Dua Convention Centre, Badung, Bali, Sabtu (24/8/2024) malam.

"Apa bedanya? Kalau kiai politik, kiai ikut politik, ke mana saja dia manut saja. Tapi kalau politik kiai, politik ikut kiai. Jadi PKB itu politiknya ikut kiai, ikut nasihat kiai, ikut petunjuk kiai. Makanya dinamakan gerakan politik kiai," kata Ma'ruf, Sabtu. 

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Kenyataannya yang Mendukung PKB Bukan Hanya Orang NU

Ma'ruf menjelaskan, bahwa gerakan politik kiai itu bukan berarti hanya mengutamakan kepentingan seorang kiai. 

"Tapi gerakan politik kiai itu bukan untuk kepentingan kiai. Tapi untuk kepentingan seluruh bangsa dan negara," ungkap dia, dipantau dari Breaking News KompasTV.

Ma'ruf menyebut, mulanya PKB memang didirikan atas keinginan kuat ulama-ulama Nahdlatul Ulama (NU) sebagai kendaraan berpolitik.

Terkini dalam perjalanannya, kini PKB telah di hati semua masyarakat Indonesia, bukan cuma di hati kalangan Nahdliyin.

"PKB bukan rahmatan lil Nahdliyin, tapi rahmatan lil alamin," ujarnya. 

Ia menambahkan, PKB pun hingga saat ini masih berpegang teguh terhadap fatsun politik perbaikan. Oleh sebab itu, seluruh kader PKB yang dipercaya menjadi pejabat negara, baik di legislatif atau eksekutif harus bisa memberikan manfaat terhadap jabatan yang diembannya tersebut.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU