> >

Pengamat: Apa Untungnya Golkar, Gerindra, PAN, Nasdem Paksakan Kaesang Maju?

Politik | 23 Agustus 2024, 23:57 WIB
Yunarto Wijaya (tengah bawah) dan Nurdin Halid (kanan bawah) dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (23/8/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengamat politik Yunarto Wijaya menilai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus sebetulnya tidak mempunyai kepentingan untuk mengajukan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep untuk maju di pemilihan kepala daerah.

Pendapat Yunarto tersebut disampaikan dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (23/8/2024).

“Menurut saya KIM Plus sebetulnya tidak punya kepentingan. Apa untungnya buat Golkar, Gerindra, PAN, NasDem, misalnya masuk memaksakan Kaesang maju,” jelasnya.

“Buat partainya sebetulnya tidak menguntungkan, lebih banyak mudaratnya, bahkan akan dikaitkan denggan politik dinasti,” katanya.

Baca Juga: Jokowi Pakai Baju Adat Banjar di Upacara Penurunan Bendera Merah Putih HUT Ke-79 RI di IKN

Mulanya, Yunarto menjelaskan, selama ini diasumsikan bahwa putusan MK mengenai syarat pencalonan dalam pilkada merugikan dua pihak.

Pihak pertama adalah KIM Plus, dalam konteks perubahan threshold atau ambang batas dari 20 persen kursi.

“Pertama kekuatan KIM Plus dalam konteks diubahnya angka threshold 20 persen, yang kita lihat dalam beberapa konstelasi dengan asumsi KIM Plus bisa solid, itu pasti akan menguasai pencalonan.”

“Bahkan kalau mereka mau “iseng” mereka bisa membuat kotak kosong atau membuat calon boneka. Itu spekulasi kita apa yang terjad pada DKI Jakarta misalnya,” lanjut Yunarto.

Pihak kedua yang menurutnya selama ini diasumsikan akan dirugikan adalah Kaesang Pangarep.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU