Sebelum Airlangga Mundur, Bahlil Akui Betemu Jokowi untuk Bahas Polemik di Partai Golkar
Politik | 12 Agustus 2024, 16:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku dirinya sempat bertemu Presiden RI Joko Widodo sebelum Airlangga Hartarto mengumumkan mundur dari pos ketua umum Partai Golkar.
Bahlil menyebut dirinya menemui sejumlah tokoh penting untuk membahas polemik di Partai Golkar. Tokoh penting yang dimaksud di antaranya adalah Jokowi dan mantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla.
Politikus Partai Golkar itu mengaku menemui Jokowi untuk meminta arahan dari presiden. Sedangkan dalam pertemuan dengan Jusuf Kalla, dirinya menyebut ini sebagai silaturahmi kepada senior di partai.
Baca Juga: Airlangga Tiba-Tiba Mundur, Gibran Diusulkan Jadi Ketua Umum Partai Golkar
Meskipun demikian, Bahlil menyatakan tidak ada arahan dari Jokowi terkait penentuan plt ketua umum Partai Golkar. Bahlil juga mengaku tidak akan menjadi plt ketua umum karena bukan pengurus DPP.
"Oh, enggak ada (arahan Jokowi terkait plt ketua umum Golkar). Saya bukan pengurus DPP. Jadi kembali kepada internal Golkar,” kata Bahlil di sela makan siang di Hotel Swissotel, IKN Nusantara sebagaimana dikutip Kompas.id, Senin (12/8/2024).
Sebelumnya, koordinator staf khusus presiden, Ari Dwipayana menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak terlibat dalam pengunduran diri Airlangga. Ari menyebut mundurnya Airlangga tidak ada kaitannya dengan Jokowi.
Mundurnya Airlangga yang terkesan tiba-tiba memunculkan berbagai pertanyaan sejak pekan lalu. Dalam pernyataannya pada Minggu (11/8), Airlangga mengaku mundur demi menjaga keutuhan partai dan stabilitas transisi pemerintahan.
Partai Golkar pun dilaporkan akan segera menggelar rapat pleno menyikapi mundurnya Airlangga. Partai berlambang beringin ini disebut hendak memilih plt ketua umum sebelum menentukan ketua umum baru dalam musyawarah nasional pada akhir tahun.
Baca Juga: Surya Paloh Enggan Komentar soal Airlangga Mundur dari Ketum Golkar
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV