> >

Sekjen PDI-P Pastikan Pilkada Jakarta, Sumut dan Jatim Tak Akan Ada Kotak Kosong

Rumah pemilu | 4 Agustus 2024, 14:00 WIB
Foto ilustrasi. Warga memadati posko kotak kosong di Jalan Raya Juwana-Pati, Kabupaten Pati, Kamis (26/1/2017). Mereka melakukan aksi dukungan terhadap kotak kosong. saat Pilkada Pati 2017. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto memastikan bahwa Pilkada Jakarta 2024 tidak akan melawan kotak kosong (Sumber: Kompas/Aditya Putra Perdana)

JAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto memastikan bahwa Pilkada Jakarta 2024 tidak akan melawan kotak kosong.

Sebab, PDI-P saat ini terus berkomunikasi dengan partai politik (parpol) lainnya untuk membangun kerja sama dalam menyongsong gelaran pesta demokrasi yang berlangsung pada 27 November mendatang.

Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya wartawan soal Golkar dan Gerindra bakal mendukung Deddy Mulyadi di Jawa Barat dan muncul kembali wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus di Jakarta.

Baca Juga: Bobby Ungkap Alasan PKS Dukung Dirinya Maju di Pilkada Sumut

“PDI Perjuangan terus membangun komunikasi politik dengan partai-partai sehingga nantinya di Jakarta tidak akan ada kotak kosong,” kata Hasto dalam keteranganya, Sabtu (3/8/2024). Dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.

Hasto pun mengingatkan, bahwa suara rakyat harus dicerminkan di dalam kontestasi yang sehat. Apalagi, kata dia, Jakarta yang memiliki peran yang penting dan strategis sebagai simbol peradaban di Indonesia.

“Kesemrawutan Jakarta juga mencerminkan bagaimana semrawutnya persoalan-persoalan di bidang hukum misalnya, maka Jakarta harus menyajikan suatu kontestasi kepemimpinan yang baik,” ujar Hasto.

Dia mengaku sangat sangat menghargai jika nantinya Politikus Partai Golkar Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta 2024.

Namun, Hasto mengingatkan bahwa PDI-P juga memiliki mitra-mitraan strategis yang akan mengubah konstelasi politik yang ada di Jakarta.

“Proses komunikasi terus menerus dilakukan, ketika ada pihak-pihak yang bukan karena dukungan rakyat kemudian oleh kekuasaan mencoba untuk menghadirkan calon tunggal di Jakarta, tentu itu tidak sehat bagi demokrasi,” jelas Hasto.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU