> >

Sebut Gus Yahya dan Gus Ipul Telah Politisasi PBNU, Cak Imin: Kalo Gak Sopan Jangan Ajak Kite-Kite

Politik | 4 Agustus 2024, 11:35 WIB
Foto arsip, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Mantan Ketua PBNU Said Agil Siradj dan calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dalam acara Haul di Krapyak, Yogyakarta, Sabtu (23/12/2023). Makin panas antara PBNU dengan PKB. (Sumber: KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin membalas pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang menyebut PKB telah rusak. 

Menurut dia, Gus Yahya beserta Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul malah yang telah mempolitisasi PBNU, sehingga merusak kepercayaan masyarakat. 

"Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa gak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU? melanggar khittoh yang ditegaskan mereka sendiri. Mempolitisir NU gak laku kok lanjut mempolitisir PKB. Emang siapa lu..," tulis Cak Imin dalam akun X pribadinya @cakiminNOW yang dikutip, Minggu (4/8/2024).

Baca Juga: Nyaris Ricuh, Demo Aliansi Santri Gus Dur Tuntut Gus Yahya Mundur dari PBNU

Ia mengaku akan menyegani struktural PBNU bila mereka tak merecoki internal PKB. 

"Anda sopan kami segan, kalo gak sopan jangan ajak-ajak kite," kata Cak Imin.

Menurut dia, PKB pada Pemilu 2024 justru menorehkan prestasi yang diakui semua pihak. 

Pada pemilu 2024, PKB meraih perolehan kursi terbanyak semenjak partai berdiri pada 1999. PKB mengantongi 10,62 persen suara sah nasional setelah mengoleksi 16.115.655 suara.

"Kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun, digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam," papar Cak Imin. 

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Gus Yahya, mengibaratkan hubungan antara PBNU dan PKB seperti mobil dan pabrikan mobil. Oleh karena itu, dia mengatakan, jika ditemukan masalah dalam sistem mobil yang diproduksi, maka pabrikan akan melakukan recall atau penarikan produk untuk diperbaiki.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU