> >

Megawati Ingatkan Pemerintah untuk Tak Andalkan Impor Beras: Harus Waras Kita Berpikirnya

Politik | 31 Juli 2024, 12:15 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat berpidato pada Mukernas Partai Perindo di Jakarta, Selasa (30/7/2024). (Sumber: ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan pemerintah untuk tak mengandalkan impor beras di tengah ancaman krisis pangan. Sebab, Indonesia sudah harus menjadi negara yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. 

Hal itu dikatakan Megawati dalam pidato politiknya di Mukernas Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).

"Kalau nanti enggak ada, jangan pikir lho mau impor, impornya juga ditahan. Itu kan harus waras kita berpikirnya, harus pintar kita berpikirnya,” kata Megawati. 

Baca Juga: Imbas Cuaca Panas ASEAN, Pemerintah Berencana Impor Beras 3,6 Juta Ton

Megawati menjelaskan, negara pengekspor beras pasti akan mengutamakan kebutuhan dalam negerinya, sebelum memutuskan untuk menjual ke negara lain. 

"Negara-negara sekarang kalau enggak percaya sama saya negara-negara yang impornya atau ekspor beras itu juga ketar-ketir jadi mereka kemungkinan mungkin tahan karena buat negara mereka,” ujarnya. 

Presiden ke-5 RI itu juga menyoroti kebijakan pemerintah terkait pemberian izin usaha pertambangan (IUP), padahal seharusnya fokus menghadapi ancaman krisis pangan global.   

“Orang urusan tambang saja sekarang pada heboh. Woh mau nyari tambang, mau nyari tambang. Saya tuh sampai bilang sama teman-teman. Pangan o (makan tuh) tambang iku (itu) nanti kalau sudah enggak ada beras terus piye (gimana),” ujarnya. 

Sebelumnya, sebanyak tiga fraksi di Komisi IV DPR RI mengusulkan pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk mengusut dugaan mark up atau menaikkan harga impor 2,2 juta ton beras senilai Rp2,7 triliun. Diperkirakan dugaan kerugian negara mencapai Rp 294,5 miliar. 

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrat Suhardi Duka mengaku setuju pansus skandal mark up impor beras yang diduga menyeret nama Kepala Badan Pangan Nasional (Kabapanas) Arief Prasetyo dan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dapat secepatnya dibentuk.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU