> >

Sejumlah Wilayah Alami Kekeringan, Waspada Kasus Demam Berdarah Meningkat, Ini Penjelasannya

Peristiwa | 24 Juli 2024, 10:03 WIB
Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama musim kemarau, yaitu Juli-Agustus. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa beberapa daerah di Provinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang mengalami kekeringan yang bisa derdampak bagi kesehatan masyarakat.

Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengungkapkan kekeringan ekstrem ini telah berdampak pada 18 kabupaten/kota dan puluhan kecamatan di ketiga provinsi tersebut akibat rendahnya curah hujan.

Menurut BMKG, kekeringan ekstrem ini dapat menyebabkan potensi gagal panen atau perubahan periode tanam, berkurangnya pasokan air bersih, serta meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan di NTB, NTT, dan Jawa Timur.

Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG, 10 Wilayah Ini Waspada Hujan Lebat pada 24-25 Juli 2024

"Termasuk potensi gangguan kesehatan masyarakat salah satunya dari penyebaran penyakit demam berdarah juga perlu diperhatikan karena musim kering dapat meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk," kata dia dikutip dari Antara, Rabu (24/7).

Menurut laporan dari tim ahli klimatologi BMKG hingga Sabtu (20/7), lima kabupaten dan kota di Provinsi NTT mengalami kekeringan ekstrem, yaitu Kota Kupang (Kecamatan Kota Raja, Alak, Maulafa, Kota Lama, Oebobo, Kelapa Lima tidak diguyur hujan selama 92 hari), Kabupaten Belu (Kecamatan Atambua Selatan tanpa hujan selama 91 hari), Sumba Timur (Pandawai, Kahaungu Eti tanpa hujan selama 89 hari), Sabu Raijua (Sabu Barat, Hawu Mahera tanpa hujan selama 76 hari), dan Kupang (Sulamu tanpa hujan selama 64 hari).

Di Provinsi NTB, tiga kabupaten dan kota yang terkena dampak adalah Lombok Timur (Kecamatan Sambelia tanpa hujan selama 88 hari), Bima (Belo, Palibelo tanpa hujan selama 85 hari), dan Dompu (Pajo tanpa hujan selama 85 hari).

Kekeringan juga melanda 10 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur, termasuk Kota Probolinggo (Kecamatan Kademangan, Leces, Mayangan tanpa hujan selama 90 hari), Probolinggo (Gending, Sumber, Sumberasi, Kraksaan, Pajarakan tanpa hujan selama 90 hari), Jember (Gumuk Mas tanpa hujan selama 87 hari), Kediri (Ngadiluwih, Kras tanpa hujan selama 87 hari), Kabupaten Pasuruan (Gondang Wetan, Pohjentrek tanpa hujan selama 86 hari), Situbondo (Kapongan, Mangaran tanpa hujan selama 86 hari), Banyuwangi (Pesawaran, Bajulmati, Alas Buluh tanpa hujan selama 85 hari), Blitar (Kanigoto, Wonodadi, Udanawu, Sanakulon, Serengat tanpa hujan selama 85 hari), Mojokerto (Tromilulan tanpa hujan selama 85 hari), dan Tulungagung (Kalidawir, Karang Rejo, Rejotangan tanpa hujan selama 85 hari).

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Wilayah Ini Waspada Curah Hujan Tinggi dan Potensi Banjir hingga 31 Juli 2024

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV, Antara


TERBARU