PBNU ke 5 Nahdliyin yang Temui Presiden Israel: Mundur atau Diberhentikan
Peristiwa | 18 Juli 2024, 11:51 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan sikap tegas terhadap lima warga NU (nahdliyin) yang sempat bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut lima nahdliyin itu diminta untuk segera mengundurkan diri atau diberhentikan dari kepengurusan NU.
"PBNU meminta kepada lembaga dan banom di mana yang bersangkutan mengabdi untuk mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut dengan dua pilihan mengundurkan diri atau diberhentikan,” kata Gus Ipul, dalam keterangannya, Kamis (18/7/2024).
“Pilihannya mengundurkan diri atau dimundurkan dari organisasi. Jadi saya minta mereka segera memilih."
Menurut penjelasannya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf telah memanggil satu dari lima nahdliyin tersebut.
"Sisanya sudah dimintai keterangan oleh ketua lembaga masing-masing,” ujarnya.
Dari hasil tabayun yang dilakukan, ia menegaskan, kepergian kelima orang tersebut ke Israel tidak mewakili lembaga, melainkan atas nama pribadi.
Baca Juga: Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, Jokowi: Sikap Pemerintah Jelas
Sementara, keberangkatan mereka ke Israel, kata Gus Ipul, dibiayai oleh sebuah LSM yang dalam undangannya tertera agenda dialog antariman dan tidak ada jadwal untuk bertemu Presiden Israel.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Tribunnews