Staf Hasto PDIP Laporkan Penyidik KPK AKBP Rossa ke Propam soal Penyitaan Ponsel
Hukum | 11 Juli 2024, 20:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kusnadi, Staf Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengadukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK AKBP Rossa Purbo Bekti ke Propam Mabes Polri pada Kamis (11/7/2024).
Pengaduan tersebut dilayangkan pengacara Kusnadi, terkait adanya dugaan pelanggaran prosedur dalam penyitaan ponsel milik klennya. Pengaduan tersebut teregister dengan nomor: SPSP2/003111/VII/2024/BAGYANDUAN.
"Hari ini melaporkan peristiwa terkait yang diduga peristiwa pidana yang terjadi pada tanggal 10 Juni 2024 di Lantai 2 Gedung KPK dan peristiwa yang dialami Kusnadi juga pada tanggal 19 Juni 2024 di Lantai 2 Gedung KPK," kata pengacara Kusnadi, Petrus Selestinus, di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Seperti diketahui pada Senin (10/6), Kusnadi digeledah Rossa ketika Hasto menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus Harun Masiku.
Tak hanya itu, Rossa juga disebut menyita barang milik Kusnadi dan Hasto, yakni handphone.
"Kusnadi keberatan, 'kok saya digeledah? Dibalas (Rossa), 'diam kamu', dibentak begitu kusnadi mulai ciut nyalinya, dibiarkan digeledah," ujarnya.
Ia pun menyebut penyidik KPK dalam melakukan penggeledahan dan penyitaan tersebut tanpa memperlihatkan surat penggeledahan, penyitaan, dan juga tanpa menjelaskan status Kusnadi saat itu.
Sementara kejadia kedua yakni, pada 19 Juni 2024, saat itu giliran Kusnadi yang dipanggil KPK terkait Harun Masiku.
Saat itu, kata Petrus, Kusnadi diminta untuk menandatangani surat penerimaan barang bukti. Namun, ada kesalahan dalam surat tersebut, yakni adanya perbedaan tanggal dan lokasi penerimaan barang bukti.
"Bisa saja ini kekeliruan administrasi, tetapi cara mengatasinya seperti tidak profesional sekali sehingga pada tanggal 19 Juni penyidik waktu memeriksa Kusnadi sebagai saksi disodorkanlah satu sebagai perbaikan tetapi tidak dibuat berita acara perbaikan," ujarnya.
Hal tersebut yang mendasari pihaknya melaporkan penyidik KPK Rossa ke Propam Polri.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Kompas.com.