> >

Djarot PDI-P Sebut Hanya Jokowi yang Siapkan Anak dan Mantunya Terlibat Politik Praktis

Politik | 11 Juli 2024, 19:13 WIB
Dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep serta menantu Bobby Nasution. Kritikan keras soal keterlibatan politik praktis yang dilakukan dua anak dan menantu Jokowi dilontarkan Ketua DPP PDI-P Djarot Syaiful Hidayat. (Sumber: Instagram kaesangp)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Djarot Saiful Hidayat menyebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah berhasil mencetak sejarah baru di Indonesia. Sebab, Presiden Jokowi kini tercatat sebagai Kepala Negara aktif yang menyiapkan anak hingga mantunya terlibat dalam kancah politik praktis Indonesia.

Diketahui, anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka kini berstatus sebagai Wali Kota Surakarta sekaligus Wakil Presiden terpilih 2024-2029.

Kemudian, salah satu menantunya, Bobby Nasution kini yang menjabat Wali Kota Medan sedang bersiap maju sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Sumatra Utara. 

Terakhir ialah putra bungsunya, Kaesang Pangarep yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) digadang-gadang akan maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Tengah. 

Baca Juga: Bobby Nasution Didukung 7 Partai di Pilkada Sumut, Jokowi: Pemimpin Parpol Pintar-Pintar

“Sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu, sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik. Sejak Bung Karno, Pak Harto, Habibie, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, baru baru kali ini. Mulai dari anaknya, menantunya, mungkin cucunya, mungkin saudaranya akan disiapkan,” kata Djarot di gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/7/2024). 

Menurut dia, yang dilakukan oleh Presiden Jokowi memang tak melanggar aturan, tapi sudah menabrak etika dalam berpolitik. Karena, beberapa kali aturan yang ada diubah demi melanggengkan dinasti Jokowi di Indonesia.

"Di dalam demokrasi prosedural oke tapi di dalam demokrasi dalam politik itu ada etika dan moral, sepanjang itu memenuhi aturan silakan. Tapi begitu aturan itu direkayasa ini, kalau menurut saya cacat etika, cacat moral," kata mantan Wakil Gubernur Jakarta itu.

Sementara itu, terkait koalisi gemuk yang sudah menyatakan dukungan ke Bobby Nasution di Pilkada Sumatra Utara, ungkap Djarot, itu bukan jaminan untuk meraih kemenangan dalam pesta demokrasi.

Baca Juga: Apakah Bobby akan Lawan Kotak Kosong di Pilkada Sumut 2024? Ketua PDIP: Tergantung Kami

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU