Taruna Akmil Dituding Simpatisan HTI, Ini Kata Kapuspen TNI - Dialog Sapa Indonesia Malam
Sapa indonesia | 7 Agustus 2019, 22:00 WIBEnzo Zenz Allie, seorang pemuda Warga Negara Indonesia keturunan Perancislolos masuk Akademi Militer TNI. Hal ini menjadi viral di media sosial sekaligus saat Panglima TNI berbincang dalam bahasa Perancis yang membuat warganet terkesan. Namun selang beberapa jam, media sosial ramai oleh informasi bahwa Enzo terpapar paham radikal dari sang ibu. Hal ini diperkuat jejak foto digital yang beredar di media sosial.Apakah TNI kecolongan?
Kepala Pusat PeneranganTNI Mayor Jenderal Sisriadi menjelaskan bahwa Enzo harus melalui empat tahapan seleksi untuk menjadi taruna TNI. Mulai dari seleksi administrasi, kesehatan, jasmani, kepribadian melalui psikotes, akademis, terakhir dan yang paling penting adalah mental ideologi. Koramil dan Kodim terlibat sejak awal untuk meneliti orang tua dan keluarganya.Dari semua seleksi di atas, Enzo lulus menjadi calon Taruna Akademi Militer.
Selama proses pendidikan, TNI masih terus melakukan pengawasan mental ideologi yang juga melibatkan aparat intelijen teritorial. Secara akademis, juga dilakukan penyaringan berjenjang yang dilakukan pelatih di Akademi Militer. Bahkan, seorang Taruna yang akan dilantik bisa dikeluarkan bila terbukti terpapar paham terlarang.
Dari keterangan Kapuspen TNI, terlihat bahwa untuk menjadi taruna TNI tidaklah mudah, alias TNI telah melakukan penyaringan dengan sangat ketat. Namun begitu, gaduh soal Enzo tetap baik dijadikan bahan evaluasi internal TNI. Kapuspen TNI tidak secara tegas membantah apakah foto Enzo dengan bendera Tauhid di sosial media itu benar atau tidak? Hanya menjelaskan bahwa proses seleksi berlangsung ketat.
Sebagai warga negara, Enzo juga berhak mendapatkan kesempatan untuk membuktikan apakah dia layak menjadi prajurit TNI.
#EnzoZenzAllie #WNIBlasteran #DugaanSimpatisanHTI
Penulis : Imanuel Gilang Krisjanuar Editor : Alexander-Wibisono
Sumber : Kompas TV