TKN Sebut Jokowi Tak Pernah Jegal Anies: Tim Anies Bangun Citra Dizalimi Supaya Elektabilitas Naik
Politik | 27 Juni 2024, 10:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Silfester Matutina menyatakan bahwa pencalonan Anies Baswedan di Pilada Jakarta 2024 membuktikan Presiden RI Joko Widodo tak pernah berupaya "menjegal" mantan calon presiden tersebut.
Anies sendiri dideklarasikan menjadi bakal calon gubernur Jakarta oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Selasa (25/6/2024) lalu. Anies dipasangkan dengan politikus PKS, Sohibul Iman.
Silfester menyebut TKN menyambut baik deklarasi pencalonan Anies Baswedan ini. Menurutnya, pencalonan Anies menunjukkan dinamikan politik yang sehat di bawah pemerintahan Jokowi.
"Di sini kita buktikan bahwa sebenarnya ada isu menjegal Pak Anies itu kan enggak ada, apalagi dilakukan oleh Presiden Jokowi. Untuk apa Presiden Jokowi menjual Anies karena itu hanya menghancurkan reputasi Pak Jokowi," kata Silfester, Kamis (27/6/2024).
Baca Juga: PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta, PAN: Itu Sebatas Simulasi, Belum Pasti Daftar
Isu Jokowi menjegal Anies yang disinggung Silfester sempat ramai jelang pendaftaran Pilpres 2024 lalu. Anies sendiri kemudian diusung oleh PKS, PKB, dan NasDem, tetapi kemudian kalah satu putaran dari Prabowo Subianto.
Menurut Silfester, isu penjegalan tersebut sekadar bagian dari kampanye tim Anies untuk menaikkan elektabilitas. Silfester menilai tim Anies berupaya mengesankan eks gubernur DKI Jakarta tersebut sedang dizalimi penguasa.
"Menurut kami itu adalah bagian dari kampanye cara kampanye dari tim Anies, seolah Anis dizalimi supaya elektabilitasnya naik," katanya.
Terkait Pilkada Jakarta 2024, Silfester menyebut parpol-parpol pengusung Prabowo-Gibran telah menyiapkan sejumlah kandidat yang siap melawan Anies. Sejumlah nama yang disebut Silfester antara lain Kaesang Pangarep hingga Ridwan Kami.
Silfester juga mengaku pihaknya mengantongi banyak nama tokoh muda yang siap menjadi kandidat pemimpin Jakarta.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV