> >

BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Serentak di 5 Provinsi untuk Cegah Karhutla

Peristiwa | 19 Juni 2024, 20:45 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Sumber: Instagram Dwikorita Karnawati )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan dalam rangka pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), BMKG menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) serentak di lima provinsi di wilayah Indonesia.

Kelima provinsi tersebut ialah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Berdasarkan hasil analisis dan monitoring BMKG, pada Juli hingga September, provinsi yang menjadi target OMC diperkirakan mengalami kekeringan dan rawan terjadi Karhutla.

Oleh karenanya, OMC dilakukan bertujuan untuk mengurangi dampak risiko yang dapat terjadi dan dapat menganggu kehidupan masyarakat.

Adapun jadwal pelaksanaan OMC di Riau dilaksanakan pada 14 Juni-3 Juli 2024, Jambi 20 Juni-1 Juli 2024, Sumatera Selatan 3 Juli-12 Juli 2024, Kalimantan Barat 25 Juni-5 Juli 2024, dan Kalimantan Tengah tahap 5 Juli-15 Juli 2024.

"OMC ini dilakukan dalam rangka bentuk antisipasi bencana kekeringan dan Karhutla," kata Dwikorita di Jakarta, Selasa (18/6).

Baca Juga: Haji 2024, BMKG Arab Saudi Sebut Badai Petir Diperkirakan akan Terjadi di 4 Lokasi di Mekkah

"OMC dilakukan untuk pembasahan lahan gambut untuk antisipasi dan mitigasi bencana Karhutla. Selain itu, untuk mengisi kubah-kubah air yang berada di lahan gambut, sehingga mencegah lahan gambut kering dan mudah terbakar karena telah dibasahi oleh hujan."

Plt. Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menjelaskan berdasarkan pantauan Sipongi, secara kumulatif dua hari terakhir di provinsi terkait target sudah mulai terdeteksi hotspot dengan derajat kepercayaan menengah hingga tinggi atau 2-3 titik per hari.

Menurut Seto, pembasahan lahan gambut tersebut dilakukan sebelum daerah terdampak memasuki puncak musim kemarau. Juga OMC ditujukan untuk menekan potensi lonjakan hotspot dan potensi luasan area gambut yang terbakar.

Penulis : Kiki Luqman Editor : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV, BMKG


TERBARU