Soal Kasus Polwan Bakar Suami, Pengamat Prihatin Candu Judi Online di Kalangan Polisi
Hukum | 10 Juni 2024, 10:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti fenomena anggota polisi yang kecanduan judi online terkait kasus Polwan bakar suami yang juga seorang polisi hingga tewas di Mojokerto, Jawa Timur.
Sebelumnya, Polwan berinisial Briptu FN diduga membunuh suaminya, Briptu RDW dengan cara dibakar hidup-hidup diduga karena suaminya menghabiskan uang gajinya untuk bermain judi online.
Reza Indragiri mengatakan pembunuhan yang dilakukan oleh Briptu FN memang kasus yang serius.
"KDRT, apalagi pembunuhan, memang serius. Tapi hitam putihnya pidana di situ sudah sangat jelas. Siapa pelaku, siapa korban, terang benderang," kata Reza dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.tv, Senin (10/6/2024).
Baca Juga: Judi Online Diduga Jadi Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Begini Kata Kompolnas
Kendati demikian, Reza juga prihatin terkait anggota polisi yang justru kecanduan judi online.
"Yang semakin memprihatinkan adalah candu judi online di kalangan personel polisi. Ketika Polri konon sibuk melakukan penindakan terhadap judi online, justru anggotanya sendiri main judi online. Padahal itu pun pidana," ungkapnya.
Menurutnya, hal itu akan berimbas pada kualitas pelayanan, perlindungan, pengayoman, dan penegakan hukum oleh polisi menjadi dipertanyakan oleh masyarakat.
Oleh karena itu, ia mengatakan Polri sebagai lembaga tidak bisa lepas tangan terkait tingkah laku personelnya.
"Anggaplah institusi Polri tidak bertanggung jawab langsung atas kelakuan personelnya itu. Tapi karena perilaku bermasalah bahkan adiksi itu tak terpisahkan dari kerja perpolisian si personel, maka kualitas pelayanan, perlindungan, pengayoman, dan penegakan hukum si personel tentu terimbas. Pada titik itulah, secara tidak langsung, Polri sebagai lembaga tidak bisa berlepas tangan," ucap Reza.
Baca Juga: Kronologi Polwan Bakar Suami hingga Tewas di Aspol Mojokerto
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV