> >

Cerita Pejabat Kementan Keluarkan Rp6,8 Miliar selama 4 Tahun untuk Kebutuhan SYL

Hukum | 3 Juni 2024, 13:33 WIB
Sidang lanjutan kasus pemerasan dan gratifikasi dengan terdakwa eks Mentan Syahrul Yasin Limpo atau SYL dengan agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (3/6/2024). (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian atau Kementan, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan pihaknya turut urunan guna kebutuhan Syahrul Yasin Limpo (SYL) selama menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan).

Menurut penjelasannya, selama empat tahun SYL menjabat, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan telah urunan sebanyak Rp6,8 miliar.

Fakta tersebut disampaikan Dedi saat dihadirkan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus pemerasan dan gratifikasi dengan terdakwa SYL di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (3/6/2024).

Dedi mulanya menyampaikan bahwa uruanan atau sharing untuk kepentingan SYL diminta berkali-kali sejak 2020 hingga 2023.

Meski demikian, ia mengaku tidak semua permintaan guna keperluan SYL dapat dipenuhi pihaknya. 

"Ada sebagian yang pernah tidak terpenuhi itu?" tanya Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh kepada Dedi.

"Ada," jawab Dedi.

Lebih lanjut hakim pun menanyakan pernahkah Dedi ditagih untuk memenuhi permintaan tersebut. Dedi pun mengaku dirinya dtagih terus menerus oleh Sekjen Kementan nonaktif, Kasdi Subagyono, yang juga terdakwa dalam kasus ini.

"Yang suadara mengatakan tadi ada sebagian yang pernah tidak terpenuhi, yang tidak terpenuhi itu apakah pernah ditagih?" tanya hakim lagi.

"Iya ditagih terus," kata Dedi.

“Ditagih oleh siapa, biasanya siapa yang nagih?” tanya hakim.

“Kalau saya, Pak Kasdi,” sahut Dedi.

Baca Juga: Febri Diansyah Pastikan Hadir di Sidang SYL untuk Diperiksa sebagai Saksi Hari Ini

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU