Alasan BPIP Pilih Blok Rokan Tempat Upacara Peringatan Harlah Pancasila yang akan Dipimpin Jokowi
Humaniora | 22 Mei 2024, 04:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan memimpin upacara puncak Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Blok Rokan, Riau, Sabtu (1/6/2024) mendatang.
Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Tonny Agung Arifianto menjelaskan alasan Blok Rokan dijadikan tempat upacara puncak Peringatan Hari Lahir Pancasila tidak terlepas perjalanan daerah tersebut kembali ke Indonesia.
Sebelumnya Blok Rokan dikelola PT Chevron Pacifik Indonesia (PT CPI), sejak pertama kali ditemukan tingginya minyak bumi di daerah tersebut pada 1941.
Setelah ditemukan PT CPI melakukan ekplorasi dan produksi di tahun 1951. Kemudian pada 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB, operasional wilayah kerja Blok Rokan beralih dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Chevron Pacific Indonesia (CPI), kepada KKKS Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Menurut Tonny, BPIP memilih Lapangan Blok Rokan sebagai lokasi acara puncak peringatan Harlah Pancasila tahun 2024 untuk meningkatkan nasionalisme dan persatuan seluruh anak bangsa.
Baca Juga: Perjalanan Blok Rokan Kembali ke Pangkuan Indonesia Usai 97 Tahun Dikelola Chevron
"Blok Rokan merupakan blok minyak tersubur di Indonesia yang sejak 2021 pengelolaannya 100 persen kembali ke Ibu Pertiwi. Dari ini sini kami ingin sampaikan pesan kalau kita bersatu, kita bisa mengelola sumber daya alam yang manfaatnya untuk kesejahteraan seluruh rakyat," ujar Tonny, dikutip dari Antara, Selasa (21/5/2024).
Tonny menambahkan Peringatan Harlah Pancasila pada 1 Juni 2024 mengusung tema "Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045".
Ia menilai saat genap berusia 100 tahun atau satu abad pada 2045, Indonesia ditargetkan telah menjadi negara maju dan sejajar dengan negara adidaya.
Sedangkan logo utama Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2024, yakni Sandya Taru atau Pohon Persatuan yang mencerminkan persatuan, semangat gotong royong dan kesetaraan.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Antara