Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang di Pilkada DKI Jakarta, Saran Usung Risma atau Djarot
Politik | 17 Mei 2024, 18:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus penistaan agama yang pernah menimpanya, dinilai sebagai ganjalan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju di pemilihan gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai meski Ahok sudah menjalani hukuman dan menjadi warga binaan selama satu tahun delapan bulan, akan sulit bagi mantan gubernur DKI Jakarta itu maju kembali di Pilkada DKI.
Ujang menjelaskan dalam politik akan mencari jalannya sendiri dan tidak menutup kemungkinan permasalahan Ahok sebelumnya akan diungkit kembali dan menjadi bahan konsumsi lawan.
Di sisi lain, kasus penistaan agama telah melekat bagi masyarakat DKI Jakarta. Apalagi, tingkat religiusitas masyarakat Jakarta tinggi.
"Jadi sulit dan berat kalau Ahok diusung maju ya, kemungkinan besar akan tumbang karena bagaimanapun, religiusitas masyarakat Betawi itu tinggi," ujar Ujang saat dihubungi, Jumat (17/5/2024), dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Bangun Komunikasi dengan Sejumlah Parpol, PKS Harap Ada Koalisi Besar di Pilkada DKI
"Mereka akan mencari sosok figur yang bisa bagus agamanya, taat agamanya. Yang menistakan agama pasti sulit untuk bisa menang di DKI," sambung Ujang.
Lebih lanjut Ujang menilai PDI-P pastinya memikirkan kans Ahok maju di Pilkada DKI. Walaupun elektabilitas Ahok mumpuni, namun kemungkinan kasus penistaan agama akan diungkit dan menjadi senjata lawan politik.
Ujang menilai figur yang cocok untuk diusung PDI-P di Pilkada DKI Jakarta yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat atau Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Kedua kader PDI-P itu, sambung Ujang, tidak punya latar belakang kasus pidana dan sudah dikenal oleh publik.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Kompas.com