Fraksi PAN Minta Banjir Lahar Dingin di Sumbar Jadi Bencana Nasional: Pemerintah Pusat Harus Cepat
Politik | 14 Mei 2024, 12:25 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus meminta agar status bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar), menjadi bencana nasional.
Menurut dia, pemerintah pusat dan daerah harus saling berkoordinasi agar permasalahan yang terjadi di lokasi bencana cepat terselesaikan.
Hal itu ia katakan dalam rapat paripurna di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Baca Juga: Jokowi soal Banjir Lahar Sumbar: Saya juga Ingin ke Sana, Masih Atur Waktu, Pengungsi Baru Ditata
"Oleh karena itu saya meminta kepada pemerintah pusat agar bencana yang terjadi di Sumatera Barat itu dijadikan bencana nasional dan saya meminta kepada pemerintah pusat agar segera turun tangan terhadap persoalan-persoalan yang sangat vital," kata Guspardi.
Ia menyebut, pemerintah harus cepat turun tangan karena banyak akses-akses jalan yang terputus akibat musibah tersebut. Misalnya, akses Jalan Padang-Bukittinggi melintasi Padang Panjang seluruhnya terputus.
"Pak gubernur juga melakukan kunjungan kerja ke sana ternyata juga terjadi bencana dan ada beberapa orang meninggal akibat bencana itu longsor beberapa orang masuk ke jurang oleh karena itu penanganan ini menurut hemat saya adalah sesuatu yang segera harus dilakukan oleh pemerintah pusat," ujarnya.
Ia menambahkan, pimpinan DPR juga harus cepat melakukan aksinya dengan cara mengingatkan pemerintah agar fokus untuk memperhatikan bencana tersebut.
"Saya sampaikan mudah-mudahan ada perhatian pimpinan DPR menyurati menyampaikan kepada pemerintah pusat agar segera melakukan tindakan-tindakan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan akibat bencana ini," ujarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa korban jiwa banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) bertambah enam orang sehingga totalnya menjadi 50 orang.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan bahwa 50 korban tersebut terdiri dari dua orang dari Kota Padang Panjang, 20 orang dari Kabupaten Agam, 19 orang dari Kabupaten Tanah Datar, satu orang dari Kota Padang, dan delapan orang dari Kabupaten Padang Pariaman.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV