> >

Penerbitan Visa Calon Jemaah Haji Hampir Selesai, Kemenag Harap Tak Ada Lagi yang Batal Berangkat

Humaniora | 9 Mei 2024, 14:18 WIB
Ilustrasi. Proses pemvisaan jemaah haji reguler 1445 H/2024 M asal Indonesia mendekati final. Sebanyak 554 kloter sudah terbentuk dan mendapatkan visa sesuai dengan jumlah kuota jemaah haji Indonesia. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Proses pemvisaan calon jemaah haji reguler 1445 H/2024 M asal Indonesia mendekati final.

Sebanyak 554 kloter sudah terbentuk dan mendapatkan visa sesuai dengan jumlah kuota calon jemaah haji Indonesia.

Tahun ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota, terdiri atas 213.320 jemaah reguler dan 27.680 jemaah khusus.

"Sampai hari ini, sebanyak 213.079 jemaah sudah terbit visanya," kata Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab di Jakarta, Kamis (9/5/2024).

Ia menjelaskan, proses pemvisaan calon jemaah haji reguler sebenarnya sudah selesai, total 100%.

Namun, dalam perjalanannya, ada jemaah yang membatalkan keberangkatan karena beragam sebab.

Misalnya, sakit, wafat, atau alasan lainnya.

"Jadi hari ini temen-temen di Tim Dokumen Haji sedang memproses lagi 241 visa sebagai pengganti jemaah yang sudah tervisa namun batal berangkat," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Kemenag. 

Baca Juga: Perjuangan Nenek Berangkat Haji, Tabung Uang Ngajar Ngaji Puluhan Tahun di Lipatan Buku

Saiful berharap, calon jemaah yang sudah mendapatkan visa tetap sehat selalu hingga menjalankan ibadah haji dan kembali ke Tanah Air.

Sehingga, tidak ada lagi kuota jemaah yang harus digantikan karena batal berangkat.

Sebanyak 554 kloter terdistribusi dalam 14 embarkasi.

Yaitu, Embarkasi Aceh (BTJ), Kualanamu (KNO), Batam (BTH), Padang (PDG), Palembang (PLM), Jakarta - Pondok Gede (JKG), Jakarta - Bekasi (JKS), Kertajati (KJT), Solo (SOC), Surabaya (SUB), Lombok (LOP), Balikpapan (BPN), Banjarmasin (BDJ), dan Makassar (UPG).

"Sebanyak 294 kloter terbang dengan Garuda Indonesia, 260 kloter terbang dengan Saudia Airlines," paparnya.

Jemaah haji Indonesia akan mulai terbang ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024.

Proses pemberangkatan jemaah akan berlangsung hingga 10 Juni 2024.

"Sebanyak 437 petugas Daker Bandara dan Daker Madinah sudah diberangkatkan untuk bersiap menyambut kedatangan dan melayani jemaah haji Indonesia," tandasnya.

Menurut Saiful, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat ini sudah berada di Aran Saudi, untuk menggelar pertemuan dengan Masyariq.

Pertemuan ini membahas penyiapan layanan bagi jemaah haji Indonesia, khususnya saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Baca Juga: Link Download Jadwal Keberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji Indonesia 2024 Tiap Embarkasi

Masyariq adalah perusahaan atau pihak ketiga yang menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama dalam menyiapkan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Pertemuan antara Menag dan Masyariq berlangsung di Kantor Urusan Haji, KJRI Jeddah pada Selasa (7/5). 

Pertemuan diawali dengan paparan dari Amin Indragiri selaku pimpinan Masyariq.

Amin Indragiri memaparkan sejumlah layanan yang telah disiapkan, antara lain penerapan smart card, penyelesaian kontrak layanan, perluasan tenda misi haji di Arafah, pembaruan sejumlah tenda di Mina dengan bahan gipsum.

“Infrastruktur 75% sudah siap. Akan ada penambahan pendingin juga. Juga akan ada tambahan kamar mandi di Arafah,” terang Amin Indragiri di Jeddah, Selasa (7/5/2024).

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber :


TERBARU