> >

Jokowi Berencana Temui Megawati, PDI-P Ajukan Syarat Utamakan Kepentingan Bangsa bukan Keluarga

Politik | 12 April 2024, 21:16 WIB
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Megawati Soekarnoputri saat perayaan HUT ke-50 PDI P di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/01/2023). (Sumber: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo berencana melakukan silaturahmi dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dalam momentum perayaan Idulfitri 1445 Hijriah. 

Pertemuan ini dinilai baik dalam rangka menyatukan kembali komuniksi yang sempat renggang saat pelaksanaan Pemilu 2024. 

Politikus PDI-P Aryo Seno Bagaskoro menilai rencana tersebut sangat baik untuk menyejukkan kembali iklim politik pasca-Pilpres 2024. 

Namun Aryo meyakini DPP PDI-P akan mengajukan syarat yang harus dipenuhi agar pertemuan Presiden Jokowi dengan Megawati bisa terwujud. 

Menurut Aryo syaratnya yang diajukan tidak sulit, yakni Jokowi harus mengutamakan dan mengedepankan kepentingan bangsa negara, bukan keluarga. 

Baca Juga: TKN Rosan Roeslani Beber Isi Pembicaraan Dirinya dengan Ketum PDIP Megawati usai Bertemu

"Ya tentu, syarat ketentuannya simpel saja, sederhana saja, yaitu mengutamakan dan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, bukan keluarga dalam konteks kenegaraan, itu saja," ujar Aryo saat dikonfirmasi, Jumat (12/4/2024). 

Aryo menjelaskan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara merupakan prinsip yang terus dipegang Megawati.

Megawati disebut tak pernah berubah mengenai prinsip tersebut. Ia juga meyakini siapa pun tokoh nasional yang akan bertemu dengan Megawati nantinya, harus menghasilkan kesepakatan atau keputusan politik mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. 

"Maka kami rasa bahwa apa pun nanti yang menjadi hasil dari pertemuan yang akan terjadi atau yang belum terjadi, saya rasa hasilnya harus untuk kebaikan bangsa dan negara dan bukan keluarga. Saya rasa garis prinsip ibu Mega tetap pada sikap itu dan tidak berubah," ujar Aryo.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU