> >

Hasto Sebut Jokowi Ingin Rebut Kursi Ketum PDI-P, Gibran: Berpikiran Positif Saja

Politik | 3 April 2024, 17:13 WIB
Bakal capres cawapres KIM, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tiba di KPU untuk daftar sebagai peserta Pilpres 2024, Rabu (25/10/2023). (Sumber: Tribunnews/Mario Sumampow)

SURAKARTA, KOMPAS.TV - Cawapres terpilih Gibran Rakabuming Raka memilih tak mau menanggapi pernyataan yang muncul dari Sekjen PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto. 

Dalam sebuah diskusi bedah buku di "NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971” karya Ken Ward (1972), Selasa (2/4/2024), Hasto menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana merebut kursi ketua umum PDI Perjuangan dan Partai Golkar. 

Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi ini menilai pernyataan tersebut tidak layak untuk dikomentari. 

Pria yang juga wali kota Solo itu memilih tidak mau menanggapi dan berharap Hasto bisa berpikiran positif. Apalagi pernyataan itu diungkap di tengah bulan puasa, bulan yang penuh berkah, rahmat, dan penuh ampunan.

"Pak Hasto lagi, saya kira tidak perlu ditanggapi lagi ya. Bulan puasa berpikiran positif saja," ujar Gibran singkat sebelum masuk ke mobil dinasnya, Rabu (3/4/2024), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: PDI-P Khilaf Usung Wali Kota Solo, Gibran: Pak Hasto Paling Oke

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, Hasto mengungkit soal upaya merebut kursi ketua umum PDI-P yang dilakukan Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024. 

Selain PDI-P, Hasto menyebut, rencana pengambilalihan kursi ketum tersebut juga menyasar Partai Golkar.

Menurut Hasto, Jokowi menugaskan salah satu menteri power full untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI-P. 

Menteri power full tersebut ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid, guru besar IPDN. Kemudian Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Megawati agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Jokowi. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU