> >

Eks Ketua Bawaslu Sebut Pemilu 2024 Penuh Kegaduhan, Tidak Boleh Ada Satu pun Suara Rakyat Bergeser

Rumah pemilu | 6 Maret 2024, 06:20 WIB
Para pekerja menyiapkan kotak suara untuk didistribusikan ke TPS menjelang pemilu 14 Februari, di Jakarta, Indonesia, Selasa, 13 Februari 2024. T (Sumber: The Associated Press)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) 2012-2017, Muhammad menyayangkan keramaian dan kegaduhan seputar Pemilu 2024.

Muhammad menyebut semua kegaduhan ini seharusnya bisa diantisipasi Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Muhammad menilai kontroversi seputar pemilu lebih gaduh dan ramai pada tahun ini dibanding ketika dia mejabat.

"Mereka ini orang-orang hebat, orang-orang terpilih, orang-orang pengalaman. KPU RI, KPU provinsi, sampai ke bawah, Bawaslu RI, Bawaslu provinsi, sampai ke bawah adalah orang-orang yang lahir dari proses seleksi yang sangat ketat. Maka kita berharap penyelenggara pemiu itu bisa mencermati, bisa menilai mana catatan-catatan negatif dalam pemilu sebelumnya,” kata Muhammad dalam program “Sapa Indonesia Malam” Kompas TV, Selasa (5/3/2024).

Baca Juga: Bentuk Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat, Din Syamsuddin: Kami Menolak Pilpres Curang secara TSM

Muhammad menggarisbawahi proses anggota KPU dan Bawaslu RI yang pernah menjabat di tingkat daerah hingga ke pusat.

Pengalaman itu disebut seharusnya bisa membuat penyelenggara pemilu mengantisipasi potensi kegaduhan.

"Pemilu kita ini kan sama, undang-undang pemilu yang kita gunakan pada 2023 ini itu persis sama dengan undang-undang yang digunakan pada 5 tahun sebelumnya, walaupun ada bebarapa pasal yang dilakukan perubahan gitu kan, tapi pada umumnya regulasinya sama,” katanya.

Mengenai potensi kecurangan selama proses penghitungan suara, Muhammad menegaskan, Bawaslu harus menelusuri.

Ia menyayangkan jika dugaan kecurangan justru lebih banyak muncul dari laporan masyarkat, alih-alih deteksi Bawaslu.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU