Hasil Hitung Cepat Litbang Kompas Temukan Pergeseran Suara, Parpol Harus Masif Lakukan Kaderisasi
Rumah pemilu | 15 Februari 2024, 17:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra, menganalisis hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif 2024.
Berdasarkan data hasil hitung cepat hingga suara masuk sebesar 94,35 persen hari ini pukul 15.43 WIB, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meraih suara 16,29 persen suara.
Jumlah tersebut menurut Sutta, menurun jika dibandingkan dengan perolehan pada Pemilu 2019 lalu.
“Tetap turun (suaranya). Kita tahu faktor Presiden Jokowi menjadi sangat besar ya,” kata Sutta dalam deklarasi hasil hitung cepat, di tayangan KompasTV, Kamis (15/2/2024).
“Bisa jadi mereka yang memilih PDI Perjuangan di masa lalu, yang merupakan pendukung kuat dari Presiden Jokowi, itu yang bergeser, apakah ke Partai Gerindra, atau ke Partai Golkar.”
Melihat hasil tersebut, Sutta menyebut pemilihan presiden (pilpres) berdampak pada perolehan suara partai politik di pemilu legislatif.
Baca Juga: Soal Kecurangan Pemilu, Jokowi: Jangan Teriak Curang, Kalau Ada Bukti Laporkan
“Jadi efek dari pemilu presiden itu berdampak kepada perolehan suara di pemilu legislatif.”
“Kita tahu partai partai, PKB juga meningkat, PKS juga meningkat, kemudian PAN juga naik, itu terangkat oleh hasil pemilu presiden,” jelasnya.
Menganalisis hal itu, Sutta menjelaskan hal yang perlu dikritisi dari pemilu legislatif kali ini, yakni parpol harus melakukan evaluasi.
“Partai politik harus melakukan kaderisasi yang jauh lebih masif, tidak bisa terlalu mengandalkan fgur tetapi dia justru memastikan seluruh kadernya memahami apa yang diperjuangkan.”
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV