Haedar Nashir Minta Kontestan Pemilu 2024 Siap Menang dan Kalah: Sportif dalam Jiwa Kenegarawanan
Rumah pemilu | 13 Februari 2024, 13:28 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan kepada peserta Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 untuk berkontestasi secara sportif dan siap menerima kemenangan atau pun kekalahan.
Indonesia akan menggelar pemungutan suara Pemilu 2024 pada besok, Rabu 14 Februari 2024.
“Para kontestan termasuk capres dan cawapres bersama tim dan seluruh pendukungnya mesti berkontestasi secara demokratis disertai kejujuran, keterpercayaan, lapang hati, beretika luhur, serta siap menang dan siap kalah secara sportif dalam jiwa kenegarawanan yang tinggi,” ucap Haedar, Selasa (13/2/2024).
Dia menegaskan, mewujudkan pemilu yang bersih, beretika, dan nirkecurangan mesti menjadi komitmen seluruh pihak yang berkontestasi.
Baca Juga: Tolak Jabatan dan Mobil Rp11 M dari Rosan, Connie Ungkap Identitas Mr X: Dia Lingkar 1 Prabowo
“Siapa pun yang menang dan memperoleh mandat rakyat benar-benar hasilnya autentik, tidak takabur diri, serta bebas dari hisab dan hujatan publik,” jelasnya.
Pemilu 2024, kata Haedar, harus diproyeksikan sebagai visi kebangsaan untuk mewujudkan tujuan nasional yakni Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
“Sehingga cita-cita nasional itu terwujud di dunia nyata dan tidak menjadi utopia diktum-diktum mendasar dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, itulah yang penting untuk dihayati dan diwujudkan oleh para capres dan cawapres serta calon anggota legislatif, baik sebelum maupun sesudah pemilu dalam penyelenggaraan negara,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan kepada pihak yang terpilih nanti agar tidak terjebak pada kesadaran kekuasaan semata. Apalagi, sambungnya, disertai sikap euforia dan serampangan, seolah menjadi pemimpin Indonesia merupakan pekerjaan gampang dan ringan.
“Sebagai negara dan bangsa yang besar sangatlah berat tanggung jawabnya. Sungguh di balik mandat rakyat melalui pemilu, tersimpan beban mahaberat di pundak mereka yang terpilih untuk menyelenggarakan berkehidupan negara Republik Indonesia yang maju di segala bidang kehidupan sebagaimana perintah konstitusi dan cita-cita para pendiri negara,” kata Haedar.
Baca Juga: Connie sebut Koalisi Indonesia Bersatu Sudah Gontok-gontokan Berebut Jabatan
Haedar menuturkan, memimpin Indonesia ibarat menjadi nakhoda kapal besar di tengah gelombang dahsyat di lautan yang sarat masalah dan tantangan.
“Indonesia saat ini masih memiliki beban berat korupsi, utang negara, kesenjangan sosial, lemahnya penegakan hukum, sumber daya alam yang terkuras, dinamika daerah, masalah perubahan iklim yang bersifat global, problem ekonomi, dan politik global serta persoalan-persoalan berat kebangsaan lainnya,” ucapnya.
“Sanggupkah dan mau bertanggung jawab kah para elite terpilih memikul beban berat itu secara sungguh-sungguh, konsisten, dan tidak tunggang dari arena penuh tantangan?”
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV