Nobar Film "Dirty Vote" di M Bloc Dibatalkan, Deklarator Salam 4 Jari Sebut Tindakan Represif
Politik | 12 Februari 2024, 14:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Agenda nonton bareng (nobar) dan diskusi film "Dirty Vote" di M Bloc Creative Hall yang rencananya diselenggarakan Senin (12/2/2024) malam oleh Salam 4 Jari di M Bloc, dibatalkan oleh pihak manajemen.
Deklarator Salam 4 Jari, John Muhammad menjelaskan, rencananya kegiatan terebut akan digelar malam ini pukul 19.00-21.30 WIB.
Menurut John, pembatalan oleh pihak menejemen M BLoc, merupakan tindakan represif untuk membunuh demokrasi Indonesia.
Ia berpendapat "Dirty Vote" merupakan sebuah film dokumenter yang membahas kecurangan proses Pemilu 2024, dan pelarangan nobar serta diskusi film ini sekaligus sebagai usaha pencegahan edukasi kepada masyarakat.
John kemudian menjelaskan kronologis pelarangan oleh pihak manajemen. Menurutnya, pada Minggu, 11 Februari 2023, pukul 21.58, pihaknya menerima pemberitahuan dari pihak manajemen M Bloc melalui WhatsApp.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas Sebut 96,4 Persen Responden akan Gunakan Hak Pilih, Peneliti Jelaskan Sebabnya
Pihak M Bloc menyebut bahwa mereka memperoleh larangan dari Peruri sebagai pemilik aset bangunan yang digunakan MBloc untuk meminjamkan tempat.
Tak berselang berapa lama, Surat Ralat Keputusan Peminjaman Tempat di Creative Hall, M Bloc Space yang dilayangkan oleh MBloc telah diterima oleh Salam 4 Jari pada Senen, 12 Februari 2024 jam 00.42.
“Menurut pihak M Bloc, penyelenggaraan acara ini bertentangan dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Masa Tenang pada 11-13 Februari 2024 yang melarang melakukan aktivitas kampanye apapun terkait pemilu,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Kompas.TV.
Padahal, menurut John, Peraturan KPU (PKPU) No. 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum pada Pasal 27 ayat (4) menyatakan bahwa Masa Tenang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Peserta Pemilu dilarang melaksanakan Kampanye Pemilu dalam bentuk apapun.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV