Bukan Sekadar Dekorasi Imlek, Ini Sejarah dan Makna Lampion bagi Masyarakat Tionghoa
Humaniora | 10 Februari 2024, 09:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Perayaan Tahun Baru Imlek umumnya dimeriahkan dengan dekorasi berwarna merah dan emas, salah satunya, lampion.
Lampion memiliki peran penting dalam memeriahkan suasana selama perayaan Tahun Baru Imlek. Kehadirannya bukan sekadar ornamen, melainkan juga menjadi simbol kegembiraan dan semangat yang menyertai perayaan Imlek.
Dengan warna merah yang melambangkan keberuntungan dan emas yang melambangkan kemakmuran, lampion-lampion menciptakan atmosfer yang lebih hidup dan berseri, serta menambahkan keindahan visual yang khas pada perayaan Imlek.
Namun, perlu diketahui, penggunaan lampion selama perayaan Imlek, memiliki makna mendalam dan sejarah yang melibatkan tradisi kuno China.
Sejarah Lampion dalam Imlek
Dikutip dari Grid.id dan Kompas.com, penggunaan lampion pada awalnya berasal dari praktik-praktik tradisional di China pada zaman kuno.
Pada malam perayaan Tahun Baru Imlek, masyarakat memanfaatkan lampion sebagai sarana untuk mengusir makhluk jahat dan mengundang keberuntungan.
Lampion-lampion ini dihiasi dengan berbagai gambar dan tulisan yang memiliki makna simbolis terkait dengan keberuntungan.
Baca Juga: Dua Lampion Raksasa, Tinggi Capai 4 Meter Siap Meriahkan Perayaan Imlek di Kubu Raya
Ternyata, penggunaan lampion telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat China sejak masa Dinasti Han (25-220 M). Pada masa lampau, lampion awalnya difungsikan untuk melapisi lampu atau sebagai sumber penerangan.
Lampion-lampion tersebut terbuat dari kertas tipis yang diberi rangka bambu untuk memberikan bentuk, dan kemudian dilengkapi dengan lilin sebagai sumber cahaya.
Fungsi awal lampion sebagai alat penerangan telah berkembang seiring waktu. Kini lampion telah menjadi simbol seni dekoratif dalam perayaan Tahun Baru Imlek dan berbagai upacara tradisional lainnya
Selain itu, lampion memiliki peran penting dalam kegiatan sembahyang yang dilakukan setiap tanggal 15 dalam bulan pertama kalender lunar.
Sembahyang dengan menggunakan lampion pada hari-hari tertentu, kemudian menjadi asal-usul dari perayaan Festival Lampion, yang diadakan menjelang perayaan Imlek, dan terus dipertahankan hingga saat ini.
Baca Juga: Jelang Imlek 2024, Perajin Tas Lampion di Blitar Kebanjiran Order
Penulis : Almarani Anantar Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Grid.id, Kompas.com, Chinahighlights.com