Guru Besar UI: Jangan Rusak Demokrasi Indonesia untuk Kepentingan Nepotisme Keluarga
Rumah pemilu | 2 Februari 2024, 14:55 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia Sulistyowati Irianto mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024.
Ia menyebut, demokrasi yang telah berjalan di Indonesia ini jangan sampai dirusak hanya demi untuk memuluskan kepentingan sebuah nepotisme keluarga.
Baca Juga: Sivitas Akademika UI: Bebaskan ASN, TNI-Polri dari Paksaan Menangkan Paslon Tertentu di Pilpres 2024
"Oleh karena itu jangan rusak Indonesia, Indonesia pernah menjadi besar dan jangan rusak hari ini hanya untuk kepentingan politik sesaat. Hanya untuk mementingkan kepentingan nepotisme keluarga," kata Sulis di Rektorat UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2024).
Ia menyatakan, pihaknya bersama seluruh sivitas akademika UI berjanji akan menjaga penyelenggaraan pesta demokrasi secara jujur, bersih, langsung dan adil.
"Kami tidak akan tinggal diam, kami sivitas akademika UI akan terus mengawasi apa yang terjadi di luar sana," ujarnya.
Sebelumnya, sivitas akademika UI yang tergabung dalam Dewan Guru Besar UI menyoroti praktik dugaan kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Salah satu yang disorot adalah adanya gerakan memobilisasi aparatur sipil negara atau ASN, TNI dan Polri dalam memenangkan salah satu pasangan calon (paslon) di Pilpres 2024.
"Menuntut agar semua ASN, Pejabat Pemerintah, ABRI dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon," kata Ketua Dewan Guru Besar UI Prof. Harkristuti Harkrisnowo di Rektorat UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2024).
Selain itu, ia bersama sivitas akademika UI juga mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV