> >

Jokowi Bertemu AHY, Timnas AMIN: Kelihatan Moralitas Politik Sudah Tidak Sebagai Pemimpin Nasional

Rumah pemilu | 29 Januari 2024, 09:56 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersepeda dan sarapan bareng dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Minggu (28/1/2024). (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Timnas Anies-Muhaimin sebut moralitas kepemimpinan Presiden Joko Widodo sudah tidak terlihat lagi sebagai pemimpin nasional.

Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin, Maman Imanul Haq, merespon pertemuan yang dilakukan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono kemarin Minggu (28/1/2024) di Yogyakarta.

“Dari awal publik sudah melihat bahwa presiden Jokowi memang memihak ke pasangan 02. Tetapi dari sisi etis kepemimpinan memang kelihatan sekali moralitas politiknya sudah tidak terlihat sebagai seorang pemimpin nasional,” kata Maman dalam program Sapa Pagi Kompas.TV, Senin (29/1/2024).

“Karena kalaupun misalnya beliau di Istana melihatkan ada regulasi yang tidak dilanggar oleh presiden ketika kampanye, tetapi regulasi itu bisa dipahami dengan 3 langkah. Pertama sebagai presiden, Jokowi harus cuti dulu, yang kedua presiden kalau setelah cuti dia harus menjadi tim sukses untuk pasangan tersebut, dan yang ketiga harus tidak ada keterkaitan sama dengan salah satu capres atau cawapres karena itu akan menimbulkan kecurigaan tentang tebalnya nepotisme.”

Baca Juga: Mahfud MD akan Mulai dari Pembenahan Aparat Penegak Hukum Jika Terpilih di Pilpres 2024

Maman lebih lanjut pun menilai pertemuan yang dilakukan Presiden Jokowi lagi-lagi kepada ketua parpol pendukung paslon Prabowo-Gibran sebagai presenden buruk dalam demokrasi.

“Ini tentu menjadi sebuah preseden yang buruk untuk demokrasi Indonesia, di mana cawe-cawe seorang pemimpin nasional pada salah satu pasangan yang seharusnya menjadi seorang wasit yang menjaga kualitas demokrasi itu dilihatkan,” ucap Maman.

“Karena legasi terpenting dari seorang Jokowi itu bukan pembangunan infrastruktur, tetapi dia harus menjaga kondusifitas menjaga kualitas demokrasi dan juga mengawal konstitusi.”

Atas dasar itu, Maman pun menganggap sejumlah pertemuan yang dilakukan Presiden Jokowi dengan ketua umum parpol pendukung Prabowo-Gibran sebagai bentuk kepanikan.

Baca Juga: Jubir TKN Prabowo-Gibran: Mahfud Mundur Bukan karena Etika, tapi Gerakan Politik Elektoral

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU