4 Harimau di Medan Zoo Mati dalam 3 Bulan, WWF Indonesia: Ini Kondisi Darurat, Harus Diinvestigasi
Peristiwa | 27 Januari 2024, 18:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak empat harimau di Medan Zoo mati dalam kurun waktu tiga bulan. Pada awal November 2023, seekor harimau sumatra bernama Erha mati, disusul seekor harimau benggala bernama Avatar yang mati pada Desember 2023.
Kemudian, harimau sumatra bernama Nurhaliza mati pada 31 Desember 2023. Terbaru, harimau benggala bernama Wesa mati karena penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan.
Saat ini, harimau di Medan Zoo hanya tersisa sembilan ekor, terdiri dari empat harimau sumatra dan lima harimau benggala.
Baca Juga: 1 Harimau Benggala Mati Lagi, Kini Hanya Tersisa 9 Ekor Harimau di Medan Zoo!
Kematian satwa-satwa di kebun binatang tersebut memicu kontroversi. Tidak sedikit yang meminta agar Medan Zoo ditutup. Namun, Wali Kota Medan Bobby A Nasution mengatakan bahwa Pemerintah Kota Medan tidak akan menutup kebun binatang dan akan merevitalisasi Medan Zoo.
Menanggapi hal itu, Direktur Forest and Wildlife WWF Indonesia, M Ali Imron, mengatakan bahwa kematian empat harimau dalam tiga bulan merupakan situasi yang darurat.
“Saya kira, pertama yang harus kita tegaskan di sini, bahwa ini adalah emergency situation, di mana kita tidak bisa menggunakan rencana biasa untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Imran dalam Kompas Petang, Sabtu (27/1/2024).
“Posisinya harus seperti bencana, bencana di Medan Zoo harus diselesaikan dulu. Kalau ada rencana revitalisasi, itu nanti,” sambungnya.
Imran menilai, Medan Zoo mengalami mismanajemen yang menyebabkan masalah bertumpuk seperti gunung es. Masalah terkait pakan dan kesehatan terjadi sehingga kebutuhan dasar satwa tak dapat terpenuhi.
Menurutnya, Medan Zoo harus mengungkapkan masalah ini ke publik. Pasalnya, sudah ada inisiatif dari kelompok-kelompok sosial yang ingin memberikan donasi kepada satwa di Medan Zoo.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV